Beritakota.id, Labuan Bajo — Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menerima audiensi dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) di Kantor BPOLBF, Labuan Bajo pada Senin (14/7/2025) lalu. Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi pengelolaan data statistik pariwisata dan mendorong percepatan pembangunan destinasi prioritas Labuan Bajo Flores yang inklusif dan berkelanjutan.

Rombongan BPS yang dipimpin Dr. Adi Lumaksono, Statistisi Ahli Utama yang juga mantan Sekretaris Utama BPS RI – ini, juga didampingi oleh Agus Ruslan dari Direktorat Statistik Pariwisata BPS RI. Turut hadir pada kesempatan tersebut Ikhe Suryaningrum, selaku Kepala BPS Kabupaten Manggarai Barat, dan Bapak Arto Jewaru salah seorang staf BPS Manggarai Barat. Rombongan ini diterima langsung oleh Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, bersama jajaran.

Dwi Marhen Yono menjelaskan potensi dan perkembangan pariwisata Labuan Bajo. Ia menyoroti masih dominannya aktivitas wisata berbasis maritim di Labuan Bajo, sementara pengembangan wisata darat (mainland) belum optimal. BPOLBF berkomitmen memperluas persebaran aktivitas wisata agar lebih merata dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata berbasis komunitas lokal.

Baca juga : Ebiet G. Ade Akan Tampil Di Labuan Bajo Dalam POTHP 4.0

Dalam diskusi ini Adi Lumaksono menyampaikan kesiapan BPS mendukung penyediaan data yang akurat dan komprehensif terkait sektor pariwisata. Ia juga menjelaskan sejarah penguatan basis data nasional sejak era Konferensi Data Nasional serta rencana BPS untuk menyelenggarakan Sensus Ekonomi 2026, yang akan mencakup pencatatan seluruh pelaku usaha di berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“BPS terus mengupayakan inovasi pengumpulan data, termasuk pemanfaatan big data dan survei digital, agar pengelolaan statistik pariwisata menjadi semakin cepat, akurat, dan relevan,” jelas Dr. Adi Lumaksono.

Senada dengan itu, Agus Ruslan memaparkan perkembangan wisatawan nusantara di Kabupaten Manggarai Barat, yang pada Mei 2025 tercatat mencapai 58.278 kunjungan. Beliau menekankan pentingnya integrasi data supply (penyedia jasa wisata) dan demand (kunjungan wisatawan) dengan dukungan teknologi big data.

Plt. Dirut BPOLBF Dwi Marhen Yono menyampaikan apresiasi atas kunjungan BPS RI dan BPS Kabupaten Manggarai Barat ke BPOLBF. Beliau juga menyambut baik program Sensus Ekonomi 2026 sebagai langkah strategis untuk memperbaiki ekosistem data pariwisata dan UMKM.

“Kami percaya penyediaan data yang solid menjadi fondasi pengambilan kebijakan yang lebih tepat sasaran. BPOLBF siap bersinergi dengan BPS dan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun pariwisata Labuan Bajo yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan,” ujar Dwi Marhen Yono.

Dengan ini diharapkan memperkuat hubungan antar-lembaga dalam mendukung pengelolaan data statistik, pemetaan potensi pariwisata, serta percepatan pertumbuhan ekonomi kreatif di Labuan Bajo Flores. (Lukman Hqeem)