Beritakota.id, Kota Depok – Pertemuan tahunan dari Badan Keahlian Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII) 2025 sukses diselenggarakan selama dua hari, 25–26 September 2025 lalu, di Universitas Indonesia (UI), Depok. Kegiatan ini berhasil memperkuat posisi BKK PII sebagai rumah besar bagi insinyur kimia Indonesia sekaligus menjadi hub strategis yang menghubungkan akademisi, industri, pemerintah, dan wirausaha dalam menjawab tantangan industri nasional yang semakin kompleks.

Perhelatan dipusatkan di Gedung IDE Fakultas Teknik UI dengan dihadiri lebih dari 300 peserta lintas sektor, akademisi, industri, birokrat, dan wirausahawan. Dekan Fakultas Teknik UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., secara resmi membuka acara.  dan menegaskan pentingnya AM BKK PII sebagai ruang kolaborasi strategis. “Forum ini sangat krusial untuk memperkuat kompetensi, memperluas jejaring, dan mendorong kolaborasi lintas sektor agar insinyur kimia Indonesia mampu bersaing dan memimpin secara global,” ujar Prof. Kemas.

Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA dengan tema “Peran Insinyur Kimia dalam Industrialisasi yang Aman dan Berkelanjutan.” Ia menyoroti urgensi transformasi pendidikan, kesiapan inovasi, dan pemanfaatan teknologi rendah karbon dalam mendukung pembangunan industri nasional yang lebih hijau dan aman.

Pada konferensi Technical and Scientific Conference yang menghadirkan 64 pemakalah dan 21 poster ilmiah di 7 ruang paralel. Topik yang dibahas mencakup isu terkini seperti process safety, chemitechnopreneur, pemanfaatan AI di industri, geothermal, desain produk & proses, pelumas, serta berbagai inovasi teknik lainnya.

Untuk memeriahkan acara, digelar juga kompetisi inovasi mahasiswa CHEEF (Chemical Engineering Entrepreneur Festival) turut memeriahkan acara dengan tiga kategori: Eco-friendly Consumer Goods, Low-carbon Energy & CCUS, serta Green Chemical & Agricultural Solution. Final kompetisi ini menjadi panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan solusi kreatif dan aplikatif.

Tak lupa dilakukan juga bedah buku “Menyusuri Jejak Emas Putih: Kisah Garam dari Empat Penjuru Eropa” karya Prof. D. Ir. Misri Gozan, M.Tech.. Dilanjutkan aksi sosial bersama BSI, berupa penanaman pohon di sekitar kampus, dan ditutup dengan gala dinner.

Balai Purnomo UI menjadi lokasi di hari kedua, dihadiri lebih dari 430 peserta. Acara diawali dengan pemaparan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sejumlah tema menjadi pembahasan seperti Process Safety, Implementasi CCS/CCU/CCUS dan Ketahanan Kosmetik Nasional di kantor pusat ParagonCorp.

Wakil Rektor I UI, Prof. Dr. Ir. Mahmud Sudibandriyo, MSc., mewakili Rektor UI, menyampaikan sambutan sekaligus harapan agar Annual Meeting BKK PII tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi perkembangan profesi dan kontribusi insinyur kimia di Indonesia.

Kegiatan dilanjutkan dengan keynote speech dari dua pejabat strategis nasional yaitu Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, S.T., M.T., dan perwakilan Dirjen IKFT Kementerian Perindustrian, Ir. Wiwik Pudjiastuti, M.Si.

Keduanya menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan strategi hilirisasi industri yang berkelanjutan.

Sesi talkshow panel menghadirkan perwakilan dari berbagai BUMN strategis, yakni Kilang Pertamina Internasional (KPI), Inalum, PLN, dan Bukit Asam, yang membahas kolaborasi nyata antara sektor industri dan komunitas insinyur kimia dalam menyongsong masa depan industri nasional.

Momentum penting hari kedua adalah penandatanganan MoU antara BKK PII dan KPI, serta peluncuran buku Manajemen Proyek, yang diharapkan menjadi referensi utama bagi insinyur proyek di Indonesia.

Salah satu daya tarik tersendiri adalah kegiatan Tour de UI, di mana lebih dari 100 peserta diajak berkeliling kampus UI menggunakan bis listrik ramah lingkungan (bikun) untuk melihat berbagai fasilitas strategis UI dalam bidang sains dan teknologi.

Sebagai penutup, APTEKIM (Asosiasi Pendidikan Teknik Kimia Indonesia) menggelar workshop edukatif dengan menghadirkan narasumber nasional yaitu Ir. Johan Budi yang membahas tema Integritas & Antikorupsi, dan Ir. Triharyo Soesilo, M.Eng yang mengangkat isu Ekonomi Teknik & Carbon Project Development.

Workshop ini menjadi kontribusi penting dalam perumusan dan pengayaan kurikulum teknik kimia nasional, agar semakin adaptif terhadap isu global seperti keberlanjutan dan ekonomi karbon.

Baca juga : Pelantikan Pengurus Pusat FIM PII Dihadiri Tokoh Penting

Dengan keberhasilan penyelenggaraan Annual Meeting ini, BKK PII semakin menegaskan posisinya sebagai forum strategis dan inklusif bagi para insinyur kimia Indonesia. Kolaborasi lintas sektor yang terjalin selama dua hari ini diyakini akan menjadi pijakan kuat menuju industrialisasi yang lebih aman, hijau, dan berkelanjutan di masa depan. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)