Beritakota.id, Jakarta – Ekonomi Syariah telah menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi
Indonesia. Prinsip-prinsipnya yang menjunjung tinggi nilai keadilan bagi alam semesta diharapkan dapat menopang pembangunan ekonomi Indonesia yang berkeadilan dan
merata.
Tantangan Revolusi Industri 4.0, Society 5.0 dan SDGS mengharuskan Ekonomi
Syariah untuk beradaptasi dengan dinamika perkembangan zaman yang begitu cepat. Salah satu faktor utama yang sangat menentukan upaya memperkuat sistem ekonomi, keuangan
dan bisnis syariah tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal di atas melatarbelakangi Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bersama Bank nIndonesia dan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar The 1st Islamic
Economics Education Summit (IEES) in Collaboration with The 7th
International Symposium on
Islamic Economics and Finance Education. Acara yang mengambil tema “Strengthening Islamic Economics Curriculum Framework for Quality Enhancement and Industry Needs
Towards Global Competitiveness” ini dilaksanakan secara virtual pada Kamis, (28/10)
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin turut memberi pidato pengarahan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sekaligus juga Ketua Umum IAEI, juga memberikan sambutan dalam acara
tersebut.
Grand Strategy SDM Ekonomi Syariah di Indonesia dilakukan melalui sinergi dan aliansi strategis antar stakeholder institusi pendidikan ekonomi dan keuangan Syariah Indonesia. Hali ni dirumuskan dalam beberapa agenda meliputi pemaparan naskah akademik harmonisasi
Nomenklatur dan kurikulum program studi ekonomi, keuangan dan bisnis Syariah/Islam dan Pengembangan kurikulum Ekonmi dan Keuangan Syariah berbasis kompetensi dengan 8pendekatan link and match. Upaya ini juga mendukung kebijakan “Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar” sesuai standar nasional pendidikan tinggi (SN Dikti).
Hal ini sejalan dengan pernyataan Wakil Presiden, KH. Ma’ruf Amin bahwa pemerintah sedang menyiapkan Roadmap Pembangunan SDM Unggul di Sektor Ekonomi. Dalam roadmap tersebut mencakup penyederhanaan nomenklatur Program Studi (S1) rumpun Ekonomi dan Keuangan Syariah, harmonisasi kurikulum Ekonomi Syariah di semua jenjang
pendidikan sejak tingkat dasar hingga perguruan tinggi, serta penyusunan skema sertifikasi guna mendukung kebutuhan SDM sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Acara ini juga menjadi forum diskusi antara regulator, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan industri, akademisi, dan asosiasi Ekonomi Syariah di dunia. Hal ini merupakan upaya
benchmarking Internasional yang sangat bermanfaat untuk pengembangan program dan
kurikulum Ekonomi Syariah di Indonesia.
Respon (1)