Beritakota.id, Brebes – Sekitar 500 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, ASN, dan berbagai ormas seperti Banser, Ansor, Pemuda Pancasila, Fatayat NU, dan Pemuda Muhammadiyah menghadiri apel bersama di halaman Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Sabtu (6/9/2025). Apel ini dipimpin langsung oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma.

Dalam arahannya, Bupati Paramitha menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya provokasi yang berpotensi menyasar anak-anak sekolah.

“Saya ingin menyampaikan pesan dari hati ke hati. Mereka adalah titipan berharga untuk masa depan Brebes dan bangsa. Sangat memprihatinkan melihat potensi mereka terseret ke dalam kegiatan yang berujung anarkis,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa langkah protektif sangat diperlukan sebagai bentuk perlindungan, bukan pembatasan. Paramitha pun mengajak semua elemen, mulai dari guru, orang tua, hingga tokoh masyarakat, untuk bersinergi menciptakan ruang tumbuh yang sehat, aman, dan damai bagi generasi penerus.

“Tugas kitalah memastikan mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang kondusif,” tambahnya.

Tak lupa, Bupati mengingatkan masyarakat untuk bijak menyikapi berbagai provokasi, khususnya yang beredar di media sosial.

Menurutnya, tantangan keamanan saat ini semakin kompleks, mencakup kriminalitas, konflik sosial, hingga isu-isu strategis yang dapat mengganggu stabilitas.

“Tidak ada yang bisa bekerja sendirian. Kolaborasi dan koordinasi yang solid mutlak diperlukan agar Brebes tetap aman dan tertib. Brebes adalah rumah kita bersama yang harus kita jaga,” pungkasnya.

Pesan serupa disampaikan oleh Dandim Brebes, Letkol Inf Sapto Broto, yang menyebut seluruh peserta apel sebagai duta keamanan.

Ia meminta setiap organisasi dapat menyampaikan pesan damai dan anti-provokasi kepada masyarakat di wilayahnya. “Sosialisasikan kepada masyarakat dan anak-anak sekolah agar tidak mudah diadu domba oleh pihak tidak bertanggung jawab. Penjaga Brebes ya kita sendiri,” tegasnya.

Kapolres Brebes, AKBP Lilik Ardhiansyah, menekankan pendekatan edukatif sebagai kunci utama. Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk meninggalkan narasi kebencian dan kembali pada semangat kebersamaan.

“Generasi penerus ini akan sia-sia jika kita sendiri saling membenci dan terprovokasi. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua,” katanya.

Di akhir acara, seluruh peserta menyatakan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas Brebes dan melindungi generasi penerus agar dapat belajar dengan tenang.

Kepemimpinan yang mengedepankan empati, seperti yang ditunjukkan Bupati Paramitha, mengingatkan semua bahwa melindungi anak-anak sama dengan mengamankan masa depan, dan itu adalah tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.