Beritakota.id, Jakarta – Primaya Hospital Bekasi Timur (PHBT) semakin memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan dengan menghadirkan dua layanan unggulan terbaru, yakni Cardiovascular Center dan penguatan Brain & Spine Center. Kehadiran kedua pusat layanan ini menegaskan komitmen PHBT untuk menyediakan solusi kesehatan yang modern, terpadu, dan berkualitas bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya.
Brain & Spine Center kini hadir lebih komprehensif sebagai one stop solution untuk penanganan penyakit otak, saraf, dan tulang belakang. Didukung alat diagnostik lengkap seperti EEG, EMG, TCD, dan IOM, serta tenaga dokter spesialis bersertifikasi, layanan ini mendapatkan pengakuan internasional dari World Stroke Organization (WSO). PHBT ditetapkan sebagai rumah sakit dengan layanan Code Stroke, sistem penanganan stroke cepat dalam golden period kurang dari empat jam faktor kunci dalam mencegah kecacatan permanen sekaligus menyelamatkan nyawa pasien.
Baca juga : Kenali Penyebab Jantung Bengkak Sejak Dini Sebelum Terlambat
Selain itu, PHBT juga meresmikan Cardiovascular Center yang memberikan pelayanan komprehensif untuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Layanan ini meliputi intervensi kardiovaskular, bedah vaskular (seperti Endovenous Laser Ablation/EVLA, bypass pembuluh darah, hingga dialysis access surgery), penanganan trauma pembuluh darah, serta bedah toraks kardiak untuk operasi tumor paru, trauma dada, hingga Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS). Pusat layanan ini juga menangani bedah jantung koroner (CABG), operasi katup jantung, dan kelainan jantung bawaan.
“Kehadiran Cardiovascular Center dan penguatan Brain & Spine Center ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menjawab tantangan kesehatan di Indonesia, khususnya stroke dan penyakit jantung yang menjadi penyebab kematian tertinggi. Dengan dukungan teknologi terkini, dokter subspesialis berpengalaman, serta pelayanan yang terintegrasi, kami ingin memberikan solusi kesehatan yang lebih cepat, tepat, dan menyeluruh bagi masyarakat Bekasi dan sekitarnya,” jelas dr. Meizar Rizaldi, Med.Ked.Klin, FISQua, Direktur Primaya Hospital Bekasi Timur, Kamis (28/8/2025).
Untuk mendukung layanan tersebut, PHBT juga dilengkapi dengan fasilitas catheterization laboratory (cath lab) modern yang memungkinkan tindakan diagnostik dan intervensi jantung seperti Coronary Angiography (CAG) dan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Dengan adanya fasilitas ini, pasien dapat memperoleh perawatan lengkap tanpa harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Data kesehatan menunjukkan bahwa stroke dan penyakit jantung masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas 2023, prevalensi stroke mencapai 8,3% atau sekitar 8 dari 100 penduduk mengidap stroke. Stroke juga menyumbang 19,42% dari total kematian di Indonesia menurut data IHME (2019), dengan beban ekonomi mencapai Rp 5,2 triliun pada 2023. Sementara itu, penyakit jantung dan pembuluh darah menyumbang sekitar 17,7% kematian di Indonesia, menjadikannya salah satu penyebab kematian terbesar di tanah air.
“Stroke dan penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Karena itu, kehadiran layanan terpadu ini bukan sekadar fasilitas, melainkan solusi nyata agar pasien dapat tertangani lebih cepat dan tepat. Kami percaya, intervensi dini adalah kunci untuk menurunkan beban kesehatan masyarakat,” tutup dr. Meizar.
Dengan penguatan layanan ini, Primaya Hospital Bekasi Timur menargetkan diri menjadi pusat rujukan terdepan untuk penanganan stroke dan jantung di Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)