Beritakota.id, Jakarta – Tak banyak yang tahu bahwa tanaman liar yang sering tumbuh di pinggir jalan ini memiliki segudang manfaat kesehatan. Tanaman tersebut adalah Putri Malu, yang dalam bahasa Latin dikenal sebagai Mimosa pudica L. dari famili Mimosaceae. Selain dikenal sebagai “tumbuhan malu”, tanaman ini juga dijuluki sebagai “tumbuhan hidup dan mati” karena keunikannya yang bisa ‘menutup diri’ saat disentuh.
Ciri khas putri malu adalah daunnya yang berwarna hijau keabu-abuan dan tersusun majemuk menyirip ganda. Ketika disentuh, daunnya akan secara refleks menutup dan kembali membuka setelah beberapa saat. Tumbuhan ini juga dilengkapi dengan duri kecil pada batangnya, sehingga mudah dikenali.
Namun lebih dari sekadar menarik karena respons geraknya, daun putri malu ternyata menyimpan sejumlah kandungan senyawa aktif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan mimosin, yang memiliki potensi farmakologis.
Beberapa manfaat kesehatan dari daun putri malu antara lain:
- Sebagai agen antikolesterol: Kandungan senyawa aktifnya diyakini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
- Antikejang (antikonvulsan): Ekstrak daunnya diketahui dapat membantu mengurangi frekuensi kejang, sehingga berpotensi sebagai terapi pendamping dalam gangguan neurologis tertentu.
- Mengatasi hipertensi: Daun putri malu juga diketahui memiliki efek antihipertensi yang membantu menurunkan tekanan darah tinggi secara alami.
Penggunaan daun putri malu dalam pengobatan tradisional juga cukup beragam, mulai dari rebusan untuk mengatasi sulit tidur, nyeri, hingga mengobati luka luar.
Meski demikian, penggunaannya tetap harus dilakukan secara bijak dan sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan, terutama jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan medis.
Putri malu, dengan segala keunikan dan manfaatnya, menjadi bukti bahwa tanaman liar pun bisa menjadi sumber pengobatan alami yang berharga. Alam memang tak pernah berhenti memberi kejutan. (Herman Effendi)