Beritakota.id, Jakarta – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) kini menjadi sorotan. Aspirasi yang disampaikan GNB, khususnya terkait reformasi Polri, menuai kritik tajam dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dari kalangan tokoh muda.

Salah satu suara kritis yang menyoroti pertemuan tersebut adalah Sandri Rumanama. Direktur Haidar Alwi Institut ini dengan tegas mengkritik usulan reformasi Polri yang disampaikan GNB.

“Usulan reformasi Polri ini salah sasaran & tidak ada urgensi,” tegas Sandri dalam pernyataannya.

Sandri berpendapat akar persoalan yang menjadi perhatian publik, seperti yang terjadi pada tragedi 25 Agustus, bukanlah murni karena protes massa terhadap institusi kepolisian, melainkan lebih kepada isu-isu krusial seperti kebijakan pajak yang dinilai memberatkan rakyat dan besaran tunjangan pejabat negara yang dianggap fantastis.

Ia juga menyoroti ketidakjelasan (unclear) objek yang ingin direformasi dalam tubuh Polri. Menurut Sandri, Polri telah bekerja secara profesional berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

“Sangat unclear, tidak jelas apa yang mau direformasi di kubu kepolisian saat ini,” cetusnya.

Sandri menilai aspirasi yang disampaikan GNB terkesan emosional dan sarat kepentingan politis praktis. “Harusnya tokoh-tokoh ini mengusulkan sesuatu yang benar-benar aspiratif, tidak bersifat emosional dan bisa dianggap sebagai politik praktis semata,” ujarnya.

Menyikapi hal ini, Sandri mengumumkan rencana aksi demonstrasi. Ia berencana memimpin massa untuk menduduki gedung DPR-RI pada Senin mendatang. Tujuannya adalah meminta Komisi III DPR RI untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi aspirasi yang dianggap tidak substantif.

“Senin kami turun jalan, kami minta agar tak semua aspirasi harus ditanggapi secara reaktif, ada pula aspirasi yang bersifat kepentingan praktis yang tidak subtantif,” pungkasnya.

Polemik ini semakin menambah daftar panjang isu-isu krusial yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Bagaimana kelanjutan dari aksi demonstrasi ini dan respons dari pihak-pihak terkait, akan terus kami pantau dan laporkan.

Penulis: Direktur Haidar Alwi Institut (HA), Sandri Rumanama