Beritakota.id, Jakarta – Bad Genius adalah sebuah film tahun 2024 yang disutradarai oleh J. C. Lee serta diproduseri oleh Benedict Wong dan Julia Hammer. Film tersebut menampilkan Benedict Wong, Taylor Hickson, Jabari Banks, Sarah-Jane Redmond, Callina Liang, Samuel Braun, Tina Grant, dan Conor Meadows.
Bad Genius mengambil kisah berlatar belakang situasi pendidikan di Amerika Serikat. Di tengah kompetisi pendidikan yang semakin ketat, praktik-praktik tidak jujur dalam sistem penerimaan mahasiswa baru kerap mencuat ke permukaan. Sekelompok siswa cerdas berani menghadapi sistem curang tersebut.
Cerita dimulai dengan perkenalan tokoh utama, seorang siswa jenius yang berprestasi di sekolahnya. Dia menemukan kenyataan pahit bahwa sistem penerimaan mahasiswa baru yang seharusnya didasarkan pada kejujuran, telah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang mengandalkan kecurangan untuk mendapatkan tempat di perguruan tinggi ternama. Dalam dilema moral yang mencekam, siswa ini harus memutuskan apakah dia akan mengikuti arus atau melawan ketidakadilan yang ada.
Sebelumnya, Bad Genius adalah film laris tahun 2017 di Thailand. Cerita asli ditulis oleh Nattawut Poonpiriya. Pada 2019, duo produser Hollywood yakni Erik Feig and Patrick Wachsberger memutuskan untuk mengadaptasi film ini. Proses produksi baru mulai di tahun 2023 setelah mereka memilih J.C Lee sebagai sutradara dan penulis skenarionya.
Baca juga : Review Film The Ritual; Pengusiran Setan Paling Nyata
Masuknya Benedict Wong – kita mengenalnya sejak tampil sebagai Wong di Doctor Strange dan masuk di jagad film Marvel, selain sebagai aktor pendukung juga duduk sebagai produser turut mempercepat proses produksi sehingga pada Oktober 2024 film ini sudah beredar di AS. Publik menyambut positif film berdurasi 90 menit ini dengan mengganjar skor 6,2/10.
Bad Genius secara umum memang memiliki cerita yang sederhana, namun memiliki kritik yang jelas dan tegas terhadap system pendidikan. Bukan hanya di Thailand sebagai asal cerita film ini, atau di Amerika Serikat sekalipun, tapi lebih kepada global. Di Indonesia saja, kita mendengar setiap tahun ada saja kasus-kasus perjokian dalam proses ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Ini membuktikan bahwa masalah ujian nasional, merupakan problem universal.
Ada sejumlah aspek tersembunyi dalam film ini. Masalah-masalah kaum imigran yang datang ke tanah harapan, AS – mengemuka dengan implisit. Motivasi para imigran, hingga upaya mereka menyiasati situasi dan hukum yang ada. Belum lagi masalah keluarga kaya yang klasik, dimana ingin anak-anak mereka tetap memikul kesuksesan turun-menurun dalam silsilah keluarga yang diawali dari jenjang pendidikan dan institusi yang bonafid.
Ramuan-ramuan ini, sukses membuat film dengan rating 13+ ini bisa menjadi tontonan yang bisa menginspirasi para pelajar dalam menghadapi ujian nasional.