Beritakota.id, Jakarta – Film My Daughter Is A Zombie, sebuah drama aksi yang menghangatkan hati dan lucu ini berkisah tentang seorang ayah penyayang yang memulai misi rahasia untuk melatih putrinya yang telah menjadi zombi terakhir di dunia. Film ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan: Bisakah seorang zombi tetap menjadi keluarga? Apa yang akan Anda lakukan jika orang yang paling Anda cintai berubah menjadi zombi?

Dikisahkan bahwa virus zombie tiba-tiba merajalela di mana-mana. Lee Jeung-Hwan (diperankan oleh Cho Jung-Seok) adalah seorang ayah tunggal yang telah membesarkan putrinya Lee Soo-A (diperankan oleh Choi Yoo-Ri) sendirian. Sayangnya, Lee Soo-A digigit zombie. Lee Jeung-Hwan kemudian membawa putrinya ke kampung halamannya tempat ibunya tinggal. Disini ia berjuang untuk melindunginya bukan hanya dari kejaran zombie, namun juga para pemburunya.

Ceritanya sendiri merupakan adaptasi dari webtoon Naver dengan judul yang sama, yang telah ditonton lebih dari 500 juta kali di seluruh dunia. Kini film My Daughter Is a Zombie siap melepaskan virus tawa yang lebih dahsyat daripada teriknya musim panas.

Webtoon My Daughter Is a Zombie telah mendapatkan pujian luas dari para pembaca karena memadukan bencana wabah virus zombi dengan keanehan kehidupan keluarga sehari-hari, menghadirkan humor dan penceritaan yang menyentuh hati. Kesuksesannya membuktikan kekuatan K-webtoon, menjangkau penonton di Jepang, Spanyol, Amerika Utara, Thailand, Taiwan, dan sekitarnya dengan lebih dari 500 juta penayangan.

Baca juga : Film Devil Stay, Praktik Pengusiran Setan Ala Korea Selatan

Berbeda dengan film bertemakan zombie pada umumnya, My Daughter Is a Zombie menghadirkan hiburan unik dengan menggabungkan premis unik “menjinakkan zombi” dengan karakter-karakter yang digambarkan dengan kaya dan narasi yang mencekam. Menangkap kasih sayang seorang ayah yang kuat dan kehangatan kemanusiaan di tengah perjalanan berat untuk melindungi keluarganya. Film ini diharapkan bukan hanya memberikan penghiburan bagi penonton dengan tawa dan emosi yang menyentuh, namun juga nilai-nilai cinta keluarga sehingga layak menjadi salah satu film keluarga yang wajib ditonton.

Sutradara Pil Gam-sung, selaku sutradara film berdurasi 114 menit ini mengatakan harapannya, “Saya berharap para penonton akan merasakan, saat mereka menonton bersama orang-orang terkasih, bahwa tidak ada bencana atau kesulitan yang terlalu berat untuk diatasi dengan cinta”.

Ia menambahkan “Ini akan menjadi film unik yang menata ulang genre zombie bukan sebagai aksi-horor, tetapi sebagai drama keluarga komedi.”

Dengan gaya khasnya, menggunakan pendekatan yang lebih segar dan non-konvensional. Ia mendobrak konvensi genre, gaya visual yang tajam, dan penggunaan warna yang cerdas.

Belum lagi ketika ia mampu mengkombinasikan kisah imajinatif yang liar dari webtoon populer tersebut dengan jajaran pemain yang sempurna yang menghadirkan 100% sinkronisitas dengan karakter mereka. Tak heran bila film ini sangat menjanjikan dengan sinergi sempurna antara tawa dan emosi yang menyentuh hati yang akan memikat penonton dari semua generasi. (Lukman Hqeem)