Beritakota.id, Jakarta – Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi pusat perhatian dunia bisnis, khususnya di sektor keuangan. Meskipun AI menawarkan efisiensi dan penghematan biaya yang signifikan, pertanyaan mendasar tetap muncul: apakah AI akan menggantikan peran manusia? Jawabannya, menurut HashMicro, sebuah penyedia solusi ERP berbasis cloud di Asia Tenggara, adalah “tidak”.
Sebuah studi IBM dan KORIKA tahun 2024 menunjukkan bahwa adopsi AI di Indonesia sudah masif, dengan 62% perusahaan menjalankan proyek percontohan AI dan 23% telah mengintegrasikannya ke dalam operasional harian. Hal ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam pengelolaan keuangan, dari proses manual yang lambat menjadi sistem yang adaptif dan mampu menangani tantangan global seperti regulasi pajak internasional dan pengelolaan multi-entitas.
HashMicro menjawab tantangan ini dengan Hashy, asisten virtual berbasis AI yang terintegrasi dengan sistem keuangan mereka. Hashy mampu mengotomatisasi hingga 90% proses seperti penagihan dan rekonsiliasi, mengurangi beban kerja administratif hingga 40% dan menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya memakan waktu berjam-jam hanya dalam hitungan detik. Ini sangat krusial di Asia, dimana keterlambatan pembayaran masih menjadi masalah besar bagi hampir 50% pelaku usaha.
Baca juga: Kemenkominfo Terbitkan Surat Edaran Tentang Etika Artificial Intellige
Namun, Hashy bukan sekadar alat otomatisasi. Integrasi business intelligence dan analytics tools memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data secara lebih mendalam, mengambil keputusan yang lebih akurat, dan memprediksi permintaan secara real-time. “Kami percaya teknologi tidak akan menggantikan manusia, tetapi membantu manusia bekerja lebih strategis,” ujar Lusiana Lu, Chief of Business Development HashMicro.
Dengan otomatisasinya, Hashy membebaskan tim keuangan dari tugas-tugas administratif yang repetitif, memungkinkan mereka untuk berfokus pada analisis, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan yang memerlukan intuisi dan pemahaman kontekstual manusia. Kolaborasi manusia dan AI inilah yang menjadi kunci sukses di masa depan, menciptakan efisiensi tanpa mengorbankan aspek humanis dalam bisnis. Era otomatisasi ini tidak menggantikan keahlian manusia, melainkan memberdayakannya untuk mencapai potensi yang lebih besar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan