Beritakota.id, Jakarta – Tepat pada hari Jum’at, 29 November 2019, konglomerat Achmad Hamami (AHK/Met Hamami) dinyatakan meninggal dunia di usia 89 tahun. Proses pemakaman itu berlangsung pada tanggal 30 November di TPU Jeruk Purut.
Asal kamu tahu, pendiri dari PT Trakindo Utama ini kerap disapa dengan julukan Juragan Traktor. Kesuksesan bisnis dari AHK dimulai saat dirinya dipercaya untuk menjadi agen pemegang merek Caterpillar di Surabaya tahun 1970-an.
Perusahaan Amerika Serikat ini cukup yakin bahwa, distribusi produknya yang berupa traktor ini bisa lancar karena dipegang oleh pria yang punya reputasi baik dalam karier. AHK pun mendirikan PT Trakindo yang akhirnya menjadi agen tunggal Caterpillar di Indonesia.
Sebelum jadi konglomerat, Achmad Hamami menjalani profesi yang cukup mengejutkan. Bukan rahasia lagi, dia adalah pilot jet tempur di Angkatan Laut yang mengenyam pendidikan di akademi militer Angkatan Udara Belanda dan Inggris.
Promosi jabatan berhasil diterimanya dalam waktu singkat, dan dia pun menjadi kolonel termuda di masanya.
Walau sempat dikabarkan pernah menjadi Wakil Direktur Operasi Departemen Pertahanan, AHK justru memutuskan untuk mundur karena praktik korupsi yang merajalela. Dia malah banting setir menjadi guru les matematika, dan jualan es lilin bersama anak-anaknya.
Namun berkat ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikoesoemo, AHK pun meraih kesempatan untuk bekerja di Indoconsult Associates (sekarang BKPM). Di situlah akhirnya dia berkenalan dengan Caterpillar.
Di tahun 2018, Forbes telah merilis nama-nama orang terkaya tertua di Indonesia. Achmad Hamami pun masuk ke dalam salah satu di antaranya karena pada saat itu, usia AHK sudah menginjak 88 tahun.
Dengan aset sebesar US$ 725 juta atau setara dengan Rp 10 triliun di tahun 2018, AHK menduduki posisi 42 lho.
Itu artinya, dia masuk ke dalam jajaran 50 besar orang terkaya di RI. Salut banget!
Patut diketahui juga, Trakindo itu gak cuma menaungi bisnis traktor. Mereka juga mengelola gerai Carls Jr dan Supermarket LOKA.
PT Trakindo Utama memang gak melantai di bursa saham, namun anak usaha mereka yaitu PT ABM Investama Tbk (ABMM) adalah satu-satunya yang melantai. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan dan energi.
Dulunya, perusahaan ini bernama PT Adiratna Bani Makmur, lalu berganti nama menjadi PT ABM Investama pada tahun 2009, setelah diakuisisi oleh PT Tiara Marga Trakindo (TMT) yang didirikan oleh AHK Hamami.
Valle Verde PTE LTD menguasai 55,9 persen saham ABMM, sementara itu PT TMT memegang 23,11 persen, Bank Julius Baer Co Ltd Singapore memegang 10,36 persen, dan jatah masyarakat adalah 10 persenan.
Komisaris dari ABMM adalah putra AHK, Rachmat Mulyana Hamami (Muki). Putri sulung AHK, Mivida Hamami juga duduk di jajaran komisaris.
Itulah sekilas fakta mengenai AHK dan bisnisnya yang menggurita. Kisah perjalanan karier dan bisnisnya yang inspiratif tentu mengajari kita untuk gak menyerah dalam berusaha mendapatkan yang terbaik di masa depan.