Beritakota.id, Jakarta – Harga minyak sedikit turun pada hari Senin, dengan sanksi terbaru Eropa terhadap minyak Rusia diperkirakan akan berdampak minimal pada pasokan, sementara tarif AS memastikan kekhawatiran permintaan tetap ada.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 38 sen, atau 0,55%, menjadi $68,90 per barel pada pukul 09.25 GMT setelah ditutup melemah 0,35% pada hari Jumat. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 30 sen, atau 0,45%, menjadi $67,04 setelah turun 0,3% pada sesi sebelumnya.
Uni Eropa pada hari Jumat menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia terkait perang di Ukraina, yang juga menargetkan Nayara Energy India, eksportir produk minyak yang dimurnikan dari minyak mentah Rusia. Putaran terbaru sanksi Uni Eropa belum tentu akan mengubah neraca minyak. Itulah sebabnya pasar tidak banyak bereaksi. Rusia sangat piawai dalam menghindari sanksi semacam ini.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia telah membangun kekebalan tertentu terhadap sanksi Barat.
Sanksi Uni Eropa tersebut menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk menjatuhkan sanksi kepada pembeli ekspor Rusia kecuali Rusia menyetujui kesepakatan damai dalam waktu 50 hari.
Baca juga : Sinyal Permintaan Membaik, Harga Minyak Naik
Ada bagian dari paket yang kemungkinan akan berdampak adalah larangan impor Uni Eropa atas produk minyak sulingan yang diproses dari minyak Rusia di negara ketiga. Walaupun larangan tersebut dapat sulit dipantau dan ditegakkan.
Iran, produsen minyak lain yang dikenai sanksi, dijadwalkan mengadakan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada hari Jumat, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Senin. Hal itu menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa tersebut bahwa kegagalan untuk melanjutkan perundingan akan menyebabkan sanksi internasional diberlakukan kembali terhadap Iran. Di AS, jumlah rig minyak yang beroperasi turun dua menjadi 422 rig minggu lalu, total terendah sejak September 2021, kata Baker Hughes pada hari Jumat.
Tarif AS untuk impor Uni Eropa akan mulai berlaku pada 1 Agustus, meskipun Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada hari Minggu bahwa ia yakin Amerika Serikat dapat mengamankan kesepakatan perdagangan dengan blok tersebut.
Chevron menyelesaikan kesepakatan akuisisi Hess senilai $55 miliar pada hari Jumat, memberi raksasa energi itu akses ke penemuan minyak terbesar dalam beberapa dekade.
Kekhawatiran tarif akan terus membebani menjelang batas waktu 1 Agustus, sementara beberapa dukungan mungkin datang dari data persediaan minyak jika menunjukkan pasokan yang ketat. Kisaran harga $64-$70 tampaknya akan berlaku sepekan kedepan.
Harga minyak mentah Brent berjangka diperdagangkan antara harga terendah $66,34 per barel dan harga tertinggi $71,53 setelah kesepakatan gencatan senjata pada tanggal 24 Juni menghentikan perang Israel-Iran selama 12 hari. (Lukman Hqeem)