Beritakota.id, Kota Depok – Skoliosis, kelainan tulang belakang yang ditandai dengan kelengkungan abnormal, menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang kerap muncul pada masa remaja. Guna meningkatkan kesadaran dan mencegah dampak jangka panjang akibat skoliosis, mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Indonesia (UI) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Penilaian Risiko Skoliosis melalui Screening Postur terhadap Siswa SMAIT Tunas Bangsa Kota Depok.”
Sebanyak lebih dari 70 siswa kelas X antusias mengikuti acara ini di kegiatan di aula SMAIT Tunas Bangsa. Para mahasiswa melakukan penyuluhan mengenai apa itu skoliosis, gejalanya, serta pentingnya menjaga postur tubuh sejak dini. Penyuluhan ini dikemas secara interaktif, di mana para siswa dapat bertanya langsung seputar kebiasaan sehari-hari yang dapat memengaruhi kesehatan tulang belakang, seperti posisi duduk saat belajar hingga cara membawa tas sekolah.
“Banyak siswa yang baru menyadari bahwa hal-hal sederhana bisa berdampak besar pada postur tubuh mereka. Ini menunjukkan pentingnya edukasi kesehatan sejak usia sekolah,” ungkap Safrin Arifin, dosen Fisioterapi UI. Ia menegaskan pentingnya deteksi dini terhadap skoliosis, terutama pada usia remaja yang sedang berada dalam masa pertumbuhan.
“Skoliosis sering kali berkembang secara perlahan dan tanpa disadari. Deteksi dini memungkinkan kita untuk mencegah perkembangan kelainan lebih lanjut melalui intervensi yang tepat,” ujarnya.
Pemeriksaan postural dilakukan dengan alat bantu sederhana seperti skoliometer dan postural grid, untuk mendeteksi tanda-tanda awal skoliosis secara dini. Satu per satu, para siswa diperiksa secara bergiliran, dan mendapatkan informasi langsung mengenai kondisi postur tubuh mereka.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Budi Imam Santoso, guru SMAIT Tunas Bangsa menilai bahwa kegiatan screening postur ini memberikan dampak positif bagi siswa.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa UI. Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan siswa, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi kesehatan mereka. Harapannya, kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara rutin,” ungkapnya.
Aulia Putri Safira, salah satu peserta mengungkapkan kesan mendalam terhadap acara ini. “Saya jadi termotivasi untuk menjaga postur tubuh dan ingin ikut berkontribusi dalam kegiatan seperti ini di masa depan. Semoga acara seperti ini bisa diadakan lagi,” katanya dengan antusias.
Para siswa kemudian dibekali panduan praktis seperti latihan peregangan, cara duduk ergonomis, serta kebiasaan postural yang baik di rumah maupun di sekolah. Diharapkan, panduan ini bisa menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan tulang belakang dan mencegah gangguan postur di masa depan.
Safrin Arifin mengatakan ” Melalui kegiatan ini, Universitas Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, melalui pendekatan edukatif, preventif, dan promotif. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya postur tubuh yang baik, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat”. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan