Beritakota.id, Brebes – Komisi III dan Komisi IV DPRD Kabupaten Brebes melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau langsung progres pembangunan Gedung Kamar Rawat Inap Standar (KRIS) dan Ruang Citotoxic di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes.
Proyek strategis senilai lebih dari Rp10 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dikerjakan oleh CV Ciageng Surya Kencana Semarang ini menunjukkan progres positif.
Anggota Komisi III DPRD Brebes, Anto Hariyanto, menyatakan bahwa laju pembangunan telah melampaui ekspektasi. “Hasil sidak hari ini menunjukkan bahwa progres pembangunan saat ini sudah mencapai 20%, melebihi dari target progres yang ditentukan sebesar 10%,” jelas Anto usai melakukan peninjauan pada Kamis (11/9).
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari kontraktor, dilakukan perubahan desain pada struktur pondasi. Menurutnya, perubahan ini justru akan mempercepat pengerjaan dan membuat konstruksi gedung lebih kuat. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik tanah di lokasi proyek yang berpasir dan berair.
“Dengan struktur pondasi tersebut, gedung akan lebih kokoh karena menyesuaikan dengan kontur tanah di sini yang berpasir dan berair,” lanjutnya.
Anto juga menekankan kepada kontraktor akan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus menjadi prioritas utama bagi semua pekerja. Di samping itu, ia mengingatkan untuk senantiasa menjaga kualitas material, seperti mutu besi tulangan dan proses pengecoran.
“K3 tetap diutamakan dan harus dilaksanakan dengan disiplin. Untuk mutu pengecoran, jika kondisi hujan sebaiknya ditunda terlebih dulu karena dapat mengurangi kualitas beton,” tegas Anto.
Sementara itu, Direktur RSUD Brebes, Dr. Rasipin, menjelaskan bahwa pembangunan gedung dua lantai tersebut ditargetkan selesai dengan sisa waktu 109 hari pada 25 Desember 2025. Dengan capaian 20% dari target 10%, ia optimis jadwal tersebut dapat terpenuhi.
“Insya Allah dengan sisa waktu 109 hari lagi, dan dengan pondasi yang sudah dilaksanakan, pengerjaan bisa terealisasi,” ujar Rasipin.
Rasipin memaparkan bahwa dua gedung baru ini akan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya bagi pasien kanker. Lantai pertama akan difungsikan sebagai ruang pelayanan kemoterapi dan lantai kedua untuk bangsal bedah syaraf.
“Pembangunan dua gedung ini sangat penting. Insha Allah bisa terealisasi sesuai target,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Dr.Rasipin proyek ini terdiri dari dua gedung. Gedung yang berada di depan diperuntukkan bagi kamar perawatan (KRIS), sedangkan gedung di belakangnya yang berfungsi sebagai Ruang Citotoxic telah mencapai progres pembangunan sekitar 90%.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan