Beritakota.id, Jakarta – Gelaran Indonesia Fund Festival (IFF) 2021 yang merupakan pertemuan investor lokal dan internasional dengan startup di Indonesia berhasil mencatatkan deal investasi sebesar Rp1,2 miliar.
Terdapat dua startup yang berhasil deal dengan investor sampai dengan tanggal 14 Desember 2021, yakni PT Aulian Kreasi Gemilang dari Bandar Lampung, dan PT Vorindo Inti Produk dari Bandung.
PT Aulian Kreasi Gemilang merupakan startup di segmen mainan edukasi anak-anak berasil mendapatkan investasi pendanaan dari investor asal India sebesar Rp1 miliar, dan Rp100 juta dari investor asal Indonesia.
Sedangkan PT Vorindo Inti Produk yang merupakan startup di segemen fashion dengan brand Vordavo, berhasil mendapatkan pembiayaan sebesar Rp100 juta dari Koperasi Syariah Tamzis yang merupakan mitra LPDB-KUMKM.
Sedangkan sebanyak 15 tenant terbaik IFF 2021 lainnya saat ini sedang melakukan due delligence dan negosiasi investasi dengan para investor, dengan batas waktu penjajakan hingga 90 hari kedepan.
Adapun tahapan due delligence merupakan proses analisa keuangan dan analisa bisnis dari calon investor terhadap perusahaan atau startup yang diberikan dana investasi.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo mengatakan, pihaknya sebagai satuan kerja Kementerian Koperasi dan UKM terus mendukung pengembangan startup di Indonesia.
Tak hanya startup, pengembangan Koperasi juga akan dipenetrasi model bisnisnya menjadi Green Inkubator, sekaligus mempromosikan mereka kepada akses investasi, pembiayaan dan kerja sama usaha baik lokal maupun internasional.
“Pemerintah akan terus mendukung penumbuhan ekosistem startup akan tetap tumbuh dan tangguh, melalui IFF 2021 ini kami memberikan dukungan kepada para para startup untuk mendapatkan dana investasi, modal kerja, ataupun kerja sama dari investor dalam dan luar negeri,” kata Supomo.
Digitalisasi Ekosistem Startup
Terbaru, LPDB-KUMKM mengembangkan program Green Incubator yang merupakan pengembangan model inkubasi oleh koperasi yang memberikan layanan inkubasi kepada ekosistem mitra atau anggota koperasi dengan dua skema yakni tebuka dan tertutup.
Pengembangan program ini bermaksud untuk menjadikan koperasi-koperasi di Indonesia lebih berkembang dan modern mengikuti perkembangan zaman.
“Alhamdulillah kami berhasil membuat dua prototype open loop incubation oleh Koperasi Jasa Serikat Talenta Karya di Lampung, dan model close-loop-incubation yang dilakukan oleh Koperasi Al Itifaq di Jawa Barat,” papar Supomo.
Co-Founder Orbit Venture Indonesia Ilham A. Habibie mengatakan, kedepan pengembangan koperasi dan startup di Indonesia mau tidak mau harus mengarah kepada teknologi digital dan inovasi untuk menghasilkan solusi di masa depan.
“Mempunyai mentalitas startup itu adalah penting, dan juga peningkatan literasi digital yang diperlukan,” papar Ilham.
Menurutnya, salah satu yang penting adalah persoalan mengenai data, di era digital data menjadi sangat penting dalam hal pengembangan bisnis.
“Kedepan data digital akan menjadi sangat penting, dan inilah yang harus didukung kepada para startup bagaimana mencarinya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana menerapkan untuk berinovasi,” tegasnya.
Ilham menegaskan, pihaknya sebagai Orbit Venture Indonesia akan selaku mendukung ekosistem pengembangan startup di Indonesia termasuk dalam penyelenggaraan IFF 2021 ini.
“IFF 2021 ini sangat baik, dan ini harus terus berjalan dalam mendukung pengembangan startup di Indonesia, saya berterimakasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM, LPDB-KUMKM, dan MNC Group dalam mendukung IFF 2021,” pungkasnya.