Beritakota.id, Lloret de Mar – Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti dini hari Minggu, pukul 02.00 WIB, di kota Lloret de Mar, Spanyol. Di hadapan ratusan penonton dari berbagai negara, panitia Kontes Internasional Super Grand Prix 2025 mengumumkan kemenangan gemilang Tim Misi Budaya SMA Al Bayan, yang sukses menyabet Medali Emas dan Piala Super Grand Prix sebagai Juara Umum.

Sorak sorai kemenangan pun menggema di arena. Beberapa siswa tampak berurai air mata bahagia, sementara yang lain bersujud syukur sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT. Atmosfer malam di kota berhawa sejuk dekat Barcelona itu seketika berubah hangat oleh semangat dan kebanggaan anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Penampilan Tari Saman Aceh yang energik, kompak, dan penuh semangat, berpadu harmonis dengan alunan musik Angklung khas Jawa Barat. Kolaborasi budaya ini berhasil memikat hati para juri dan penonton internasional, mengantarkan Al Bayan meraih predikat tertinggi di ajang bergengsi tersebut.

“Super Grand Prix” merupakan kompetisi budaya internasional yang diselenggarakan secara rutin oleh Pemerintah Kerajaan Spanyol di Lloret de Mar, wilayah Costa Brava, Catalonia. Tahun ini, kontes berlangsung dari 22–27 Oktober 2025, menitikberatkan pada pembelajaran lintas budaya dan pertukaran pengalaman antar peserta dari berbagai negara.

Baca juga : Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Jakarta

Selain kompetisi, rangkaian acara juga mencakup kelas master, lokakarya, dan latihan bersama yang dibimbing oleh para ahli internasional ternama. Para guru yang mengikuti kelas master dan dinyatakan lulus bahkan memperoleh sertifikat resmi bermaterai Kerajaan Spanyol sebagai pengakuan kompetensi internasional.

Ajang ini menjadi tempat unjuk kebolehan bagi kelompok vokal, instrumental, koreografi, teater, seniman, dan desainer dari berbagai negara. Dewan juri terdiri dari profesional berpengalaman di bidang seni dan budaya dunia yang menilai performa peserta dengan standar tinggi dan ketat.

Tahun ini, lebih dari 30 grup dari berbagai negara ambil bagian dalam dua kategori: kompetisi dan festival nonkompetitif. SMA Al Bayan tergabung dalam kategori kompetisi, menampilkan dua repertoar utama: Tari Saman dari Aceh dan Ansambel Musik Angklung dari Jawa Barat.

Dalam persiapan menuju Spanyol, Tim Misi Budaya Al Bayan berkolaborasi dengan Tim Kinanthi Budaya, yang beranggotakan dosen dan praktisi seni dari Jurusan Seni Musik dan Seni Tari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Di bawah arahan para profesional tersebut, para siswa yang semula belum menguasai tarian dan musik tradisional itu bertransformasi luar biasa dalam waktu singkat. Hasilnya, penampilan mereka memukau para juri internasional dan membawa pulang penghargaan tertinggi.

Sebelum keberangkatan, Heriyanto, Direktur Pendidikan Yayasan SMA Al Bayan, berpesan agar seluruh peserta selalu menjaga akhlak dan perilaku selama di luar negeri, serta menampilkan wajah Indonesia yang ramah dan mencerminkan karakter Muslim yang sejuk dan bersahabat.

Sementara itu, Deden Ramdani, Kepala Sekolah SMA Al Bayan, menekankan pentingnya tekad totalitas, kerja keras, dan kekuatan doa dalam setiap langkah perjuangan. “Jangan pernah menyerah sebelum kemenangan diraih,” pesannya kala melepas keberangkatan tim.

Tim Misi Budaya SMA Al Bayan – Kinanthi Budaya terdiri atas 27 siswa kelas XI, dua guru pendamping, satu pelatih Angklung, satu pelatih Tari Saman, dan dua orang official.

Adapun nama-nama siswa yang tergabung dalam tim kesenian ini adalah : Adinata Rifqy Setiawan, Ahmad Zaini Atthar, Almer Sheherezad Purwanto, Althaf Alghifary Juniari, Arazi Daffa Syarif Vidiaksana, Arsya Obama Zenar, Azka Dzaki, Azka Kaysan Kamil, Azka Putra Athalla, Fathan Dzaki Nugraha, Firas Izzata Dhiyaurrahman, Fransyah Hisam Husennio Fajar, Hanif Fillah Izzaty, Hanif Munir Prasetyo, Hibban Ahmad Arfarazi, Mohamad Arya Dewanta, Muhammad Azka Ghifari, Muhammad Behroz Ramadhan Alawi, Muhammad Faiz, Muhammad Fathan Rizqiullah, Muhammad Satrio Tisti, Nabiel Mohammad Rafif, Obiwan Saladeen Fathurahman, Omar Raditya Rukman, Ibrahim Fadhil Rasyid, Raden Kholid Raja Daud, dan Zawata Afnan Tahsin.

Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa doa, kerja keras, dan semangat kebersamaan mampu menembus batas bangsa. Di tengah ketatnya kompetisi internasional dan penilaian juri profesional, tim Al Bayan menunjukkan bahwa warisan budaya Indonesia tetap relevan, kuat, dan mampu memukau dunia. Dari Aceh hingga Jawa Barat, dari Bogor hingga Spanyol, Al Bayan telah menari dan bernyanyi untuk Indonesia. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)