Beritakota.id, Jakarta – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta, KH. Drs. Ahmad Rusdi, S.H., wafat di usia 83 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Meruya, Jakarta Barat, pada hari Lebaran kedua, Selasa, 1 April 2025, pukul 10.20 WIB.
Pria bersahaja yang dikenal sebagai sosok energik dan pekerja keras ini lahir di Palembang pada 10 April 1942. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai tokoh yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, serta menjadi pegiat dakwah di bawah naungan NU. Selain itu, Almarhum juga aktif di dunia politik melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta menjalin hubungan baik dengan berbagai tokoh ulama dan pejabat pemerintah di Indonesia.
Sebagai salah satu ulama berpengaruh di DKI Jakarta, Almarhum pernah menjabat sebagai pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jakarta Barat pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, ia juga pernah memimpin Yayasan Pondok Pesantren Al Muchlisin di Ciseeng, Bogor.
Almarhum meninggalkan seorang istri, Hj. Ema Maryati, yang setia menemani dan merawatnya selama sakit. Ia juga meninggalkan empat orang anak, yaitu Darul Farhan, Elvi Farhani, Irhamudin Farzan, dan Erman Fahmi, serta empat menantu, sepuluh cucu, dan dua cicit.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan H. Kasam No. 25, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, sebelum dimakamkan di TPU Meruya Selatan, Jakarta Barat, pada Selasa, 1 April 2025, setelah salat Ashar, pukul 16.00 WIB.
Menurut keterangan Elvi Farhani, anak kedua Almarhum, ayahnya telah mengalami stroke ringan selama beberapa tahun terakhir. Ia menceritakan bahwa pada Senin lalu, ketika keluarga berkumpul untuk merayakan Lebaran di kediaman Almarhum, kondisi kesehatan ayahnya mulai mengkhawatirkan.
“Selasa pagi, Papa tidak mau makan karena merasa pusing dan mual. Kondisinya semakin menurun, namun kami masih mendengar suara zikir dan sholawat pelan dari mulutnya. Kami segera memanggil dokter, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan dan upaya medis, kondisi Papa terus melemah hingga akhirnya berpulang dengan tenang pada pukul 10.20 WIB,” ujar Elvi, yang saat ini aktif sebagai guru Bimba dan Ketua Penggerak UMKM OK OCE Isoma di Tangerang Selatan.
Keluarga Almarhum menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua dan pengurus RT, pemuda, serta tokoh ulama setempat yang telah membantu dalam prosesi pemandian jenazah dan pemakaman.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas wafatnya ayahanda kami, atas nama keluarga, kami memohon maaf jika terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Kami juga mohon doa agar Almarhum diterima amal ibadahnya dan dedikasinya menjadi pelita bagi kita semua. Amin,” pungkas Elvi. (Herman Effendi)