Beritakota.id, Situbondo, Jawa Timur – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (29/10/2025) dini hari. Bangunan asrama putri ponpes ambruk saat para santriwati tengah terlelap, mengakibatkan satu korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.

Korban meninggal dunia adalah seorang santriwati berusia 12 tahun bernama Putri. Ia sempat dilarikan ke RSIA Jatimed namun nyawanya tak tertolong. Jenazah Putri telah dimakamkan.

“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Putri adalah anak yang baik,” ujar salah satu pengurus ponpes dengan mata berkaca-kaca.

Diduga Akibat Cuaca Ekstrem dan Gempa

Ketua PCNU Kabupaten Situbondo, Muhyiddin Khotib, menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut. Ia menduga kuat, kerusakan bangunan juga dipicu oleh seringnya gempa di wilayah tersebut.

“Atap asrama pesantren putri roboh dan menimpa 19 santri. Satu meninggal dunia, dua dirawat inap, dan lainnya luka ringan,” jelas Muhyiddin.

Tembok bangunan asrama tidak ambruk, namun kuda-kuda atap miring dan genting jatuh menimpa para santriwati yang tengah beristirahat. Bangunan tersebut baru berusia sekitar dua tahun setengah.

“Bangunan ini baru dua tahun empat bulan, tetapi terkena dampak gempa kedua pada 10 Oktober 2025. Saya kira efeknya dari situ, hanya saja tidak dilakukan pemeriksaan. Saat kejadian, hujan dan angin memperparah kondisi,” ungkapnya.

Kondisi Korban dan Penanganan

Enam korban luka saat ini dirawat di Puskesmas Besuki, empat di RSUD Besuki, dan satu di RSIA Jatimed. Dua santriwati dilaporkan masih dalam perawatan intensif di RSUD Besuki akibat patah tulang.

Kegiatan belajar mengajar di ponpes untuk sementara dihentikan. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan, apakah disebabkan cuaca ekstrem, struktur bangunan, atau faktor lainnya.

Respons Pemerintah dan Lembaga

Pemerintah Kabupaten Situbondo, melalui Kemenag dan jajarannya, telah meninjau langsung lokasi kejadian. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Situbondo, Imam Turmudzi, menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag RI, Thobib Al-Asyhar, mengatakan pihaknya belum menerima laporan lengkap, namun telah menginstruksikan jajaran Kemenag di daerah untuk memberikan bantuan dan memastikan langkah pencegahan.

“Insya Allah kami akan memberikan dukungan, bantuan, dan memastikan langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Thobib.

PCNU Situbondo bersama RMI dan LPBINU telah meninjau lokasi untuk mengobservasi kebutuhan di lapangan. Rencananya, LAZISNU akan menggerakkan bantuan untuk pemulihan.

Muhyiddin mengimbau seluruh pondok pesantren di Situbondo untuk segera melakukan pemeriksaan bangunan secara menyeluruh, bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten.

“Pesantren yang bangunannya sudah tua atau bertingkat perlu diaudit,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan penanganan korban masih terus dilakukan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan kooperatif.

 

Sumber: NU Online