Berita Kota – Treasury, aplikasi investasi emas digital yang aman dan terpercaya di Indonesia, melanjutkan inisiatif program Green Gold yang diluncurkan pada bulan April dengan menanam 266 pohon nangka (Artocarpus heterophyllus). Ratusan pohon ini berhasil terkumpul berkat kontribusi lebih dari 5.000 investor emas digital melalui transaksi beli emas di aplikasi Treasury. Pohon-pohon nangka tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat ganda: meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani setempat.
CEO Treasury, Andreas Santoso, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Penanaman pohon hari ini merupakan komitmen Treasury sebagai platform investasi emas digital yang berwawasan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan investasi emas digital yang berkelanjutan dan ramah lingkungan kepada para investor di Indonesia. Dengan partisipasi aktif dari para investor, kami yakin program Green Gold dapat menyerap lebih dari 191 ton emisi karbon dalam delapan tahun ke depan,” ujar Andreas, Selasa (23/7/2024).
Program Green Gold juga menarik perhatian banyak investor muda, dengan rata-rata usia partisipan adalah 28 tahun. Ini mencerminkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan.
Acara penanaman pohon tahap pertama ini diadakan di Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. “Bogor dipilih sebagai lokasi penanaman berdasarkan topografi dan iklim yang mendukung pertumbuhan pohon nangka secara optimal, yang diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomi bagi para petani setempat. Selain itu, pohon nangka juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang lebih banyak dibandingkan dengan pohon bakau,” tutur Sudono Salim, Chief Growth Officer Jejakin.
Para petani di Desa Barengkok turut berpartisipasi aktif dalam program Green Gold, sehingga mereka akan merasakan manfaat ekonomi dari ratusan pohon nangka yang mereka tanam. Manfaat tersebut tidak hanya dari segi lingkungan, tetapi juga ekonomi.
Penelitian yang dilakukan oleh Marina Silalahi menunjukkan bahwa hampir semua bagian dari pohon nangka, mulai dari buah, batang, hingga daunnya, memiliki aktivitas antimikroba. Selain itu, pohon nangka digunakan dalam obat tradisional sebagai antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes, antimelenogenesis, dan antikanker. Batangnya yang keras dan awet sering dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga, bahan konstruksi, dan alat musik. Daunnya dapat diekstraksi menjadi obat herbal sebagai pelancar ASI, sementara buahnya dapat meningkatkan sel darah putih untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Bijinya kaya akan karbohidrat, kalium, protein, kalori, dan fosfor, sehingga baik dikonsumsi setelah diolah dengan cara digoreng, direbus, atau dijadikan keripik.
Treasury berkomitmen untuk terus mempromosikan investasi emas digital yang berkelanjutan dan memperluas manfaatnya bagi Indonesia, mendorong lebih banyak investor untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Acara penanaman pohon ini hanyalah awal dari berbagai inisiatif kebaikan lainnya yang akan dilakukan oleh Treasury di masa mendatang.
“Kami sangat bersyukur program Green Gold telah sampai pada tahap penanaman pohon pertama. Besar harapan kami, akan lebih banyak lagi investor yang berpartisipasi dalam program ini, sehingga kita dapat berkontribusi dan mendukung upaya Indonesia melawan perubahan iklim yang terjadi,” tutup Andreas di tengah kegiatan penanaman pohon nangka di Bogor. (Editor Lukman Hqeem)