Beritakota.id, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar pertemuan dengan perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan Qatar di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Pertemuan ini membahas potensi penempatan pekerja migran terampil ke Qatar.

“Kita sudah membahas beberapa poin-poin penting baik dari pihak Qatar maupun dari pihak Pemerintah Indonesia. Poin pentingnya, salah satunya terkait peningkatan kompetensi, kemudian sistem penempatan dan lain sebagainya,” ujar Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla.

Baca juga: Menteri P2MI Luruskan Persepsi, Dorongan Kerja di Luar Negeri Itu Upgrade Diri

Dia menambahkan bahwa Qatar merupakan salah satu negara yang banyak diminati oleh para pekerja migran Indonesia (PMI).

Hal ini dibuktikan dengan adanya 3.000 warga Indonesia yang menempati negara di kawasan Teluk, Timur Tengah itu.

Jumlah warga Indonesia itu berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Doha yang dikeluarkan ketika serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu menyebutkan, bahwa kurang lebih 3.000 warga Indonesia berada di Qatar.

“Pekerja kita ada kurang lebih 3 ribu di sana, berarti kalau dibandingkan dengan rata-rata negara Timur Tengah yang lain, itu lumayan tinggi minatnya,” ujar Tawalla.

Alumnus UIN Jakarta ini mengatakan PMI di Qatar sebagian besar bekerja di bidang kesehatan, kontruksi dan sebagainya. Di sisi lain, kebutuhan dari mereka adalah pekerjaan di bidang blockchain dan operator untuk Artificial Intelligence (AI).

“Mereka sudah sampaikan di awal bahwa kebutuhan mereka di sektor formalitas, salah satunya tadi di sektor kesehatan, manufaktur,” ujar Tawalla.

“Kebutuhan profesional mereka ternyata lebih tinggi ketimbang domestic worker-nya, karena penduduk mereka itu kurang lebih hanya sekitar 200 ribu orang,” pungkasnya.