Beritakota.id, Jakarta – Pemerintah diminta untuk tetap mewaspadai ancaman gelombang ketiga Covid-19, menyusul dibukanya mal dan beberapa tempat wisata Bali. Secara khusus, ia mengingatkan ihwal fenomena revenge travel (peningkatan wisatawan).
“Dari fenomena revenge travel (peningkatan wisatawan) pascapembukaan mal dan beberapa tempat wisata yang patut diwaspadai dari fenomena ini adalah ancaman gelombang ketiga Covid-19,” ujar Sosiolog Universitas Udayana, Wahyu Budi Nugroho dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).
Dia mengatakan, publik harus selalu waspada ketika berada di tempat umum yang rentan terjadi kerumunan. Apalagi masih ada kemunculan varian baru Covid-19, yakni varian Mu.
Wahyu menekankan fenomena revenge travel dipopulerkan oleh negara-negara yang sudah memvaksin penduduknya lebih dari 50 persen. “Bagaimana dengan di Indonesia? Nah, ini yang sebenarnya jadi perhatian banyak pihak,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak terutama pemerintah dan pelaku usaha agar sigap dan siap menghadapi situasi yang makin dinamis.
Dia menilai masih diperlukan pembatasan kunjungan wisatawan dan sosialisasi untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
Dia menyatakan, bisa saja diterapkan pembatasan wisatawan dengan cara mendaftar secara online. Objek wisata itu bisa dimulai dari lokasi yang dikelola secara profesional seperti mal, museum, kebun binatang, atau objek-objek wisata yang dikelola pemerintah.
Wahyu pun mengingatkan untuk lokasi wisata lokal, khususnya objek wisata Bali, kedisiplinan pelaku pariwisata lokal dan aparat masih diperlukan untuk memastikan ditaatinya protokol kesehatan.