Beritakota.id, Jakarta – Woodwalkers adalah film adaptasi dari serial trilogi novel terlaris karya Katja Brandis. Film yang diprouseri oleh Corinna Mehner ini berkisah tentang sekelompok remaja dengan kemampuan mengubah bentuk yang bersekolah di sekolah asrama rahasia.
Jay diperankan oleh Emile Cherif, adalah seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang dapat berubah bentuk menjadi puma. Ia tinggal bersama keluarga angkatnya dan tidak merasa betah di mana pun. Hingga kemudian Carag nama di dunia hewan, dapat diterima pada sebuah sekolah asrama Clearwater High. Ini bukan sembarang sekolah, namun sekaligus asrama rahasia untuk para pengubah bentuk.
Carag berteman dengan Holly, seorang pengubah bentuk tupai merah, dan Brandon, seorang pengubah bentuk bison. Para Woodwalkers ini mencoba meningkatkan kesadaran tentang penggundulan hutan dan pentingnya habitat alami. Operasi penambangan mengancam lingkungan dan komunitas Woodwalkers, yang menyebabkan serangan misterius terhadap manusia.
Carag dan teman-temannya harus membedakan sekutu dari musuh untuk menyelamatkan dunia mereka dan melindungi manusia.
Tema-tema fantasi dalam film-film keluarga memang banyak beredar saat musim liburan seperti ini. Lewat Woodwalkers, pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana kerakusan manusia dalam mengeksplorasi alam, akan menjadi ancaman bagi dunia hewan. Walaupun pesan ini akan terasa “berat” bagi anak-anak, namun visualisasi dalam film ini dapat menjelaskan dengan sederhana.
Harus diakui bahwa memindahkan sebuah cerita novel dalam bentuk visual, tentu memiliki hambatan dan tantangan tersendiri. Woodwalkers juga demikian, bila dalam novelnya para pembaca akan bebas berimajinasi dalam menikmati cerita Carag dan kawan-kawan, dalam film ini terlihat batas-batas yang sulit untuk dilukiskan. Upaya menyederhanakan dunia hewan dan konfliknya nampaknya menjadi celah visual film ini.
Selain Emile Cherif, Woodwalkers didukung oleh nama-nama mapan Oliver Masucci (Fantastic Beasts, Dark, Enfant Terrible), Martina Gedeck (Mostly Martha, The Lives Of Others) dan Hannah Herzsprung (Babylon Berlin) serta aktris pendatang baru Lilli Falk (The Zone of Interest) dan sejumlah pendatang baru muda lainnya
Pengarang novel yang menjadi rujukan film ini, Brandis adalah seorang jurnalis lingkungan sebelum berfokus pada fiksi dan mengambil inspirasi dari hewan nyata untuk karakternya. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar dalam produksi film tersebut. Mehner berusaha tetap setia pada visi ini,
“Idenya berasal dari hewan nyata, jadi kami bekerja dengan hewan nyata sebanyak yang kami bisa. Ini adalah produksi yang rumit, memadukan hewan digital dengan rekaman hewan nyata… kami merekam hampir 40 hari dengan para aktor, dan 24 hari, hanya dengan hewan,” kata Mehner, yang mengungkapkan bahwa 25 jenis hewan liar yang berbeda muncul dalam film tersebut.
Respon (1)