Beritakota.id, Jakarta – 3M, kembali memperkuat komitmennya sebagai perusahaan ilmu pengetahuan global denganmenyalurkan investasi sekitar USD 1 miliar secara global dalam kurun waktu 20 tahun ke depan untuk mempercepat pencapaian target baru di bidang lingkungan, yakni pencapaian netralitas karbon pada tahun 2050, mengurangi penggunaan air hingga 25% di setiap fasilitas, dan mengembalikan kualitas air yang lebih baik kepada lingkungan setelah digunakan dalam kegiatan manufaktur.
“Seraya terus mengembangkan 3M, kami akan memimpin dalam pengelolaan lingkungan, kesetaraan dan keadilan sosial, serta tata kelola perusahaan,” sebagaimana dinyatakan oleh Chairman dan CEO 3M Mike Roman.
Ia pun menambahkan bahwa 3M saat ini mengambil tindakan untuk membelokkan kurva emisi karbon dan penggunaan air, serta meningkatkan kualitas air. Investasi berkelanjutan yang dilakukan perusahaan ini tidak hanya berdampak pada peningkatkan efisiensi, namun juga mendorong pertumbuhan perusahaan.
Melalui pengumuman ini, Roman berharap bahwa 3M dapat memainkan peran penting dalam menerapkan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan membantu menciptakan dunia dengan kualitas udara yang bersih, air yang lebih baik dan sedikit limbah.
Upaya ini akan diimplementasikan pada seluruh area operasional 3M di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang memiliki nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nasional (IKLH) pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 3,72 poin dibandingkan tahun sebelumnya dengan total peningkatan sebesar 70,27, menurutcatatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya peningkatan kualitas air dan udara. Penghitungan IKLH Nasional 2020 memperhitungkan pengukuran indeks kualitas air, udara, air tanah dan laut, ekosistem gambut dan kualitas air laut.
Selanjutnya, komitmen 3M terhadap lingkungan diharapkan dapat mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai hasil nyata menuju target yang berkelanjutan dengan menniadakan emisi karbon secara bertahap, mengurangi penggunaan air, serta mengembalikan kualitas air yang lebih baik kepada lingkungan dan masyarakat.
3M Menuju Netralitas Karbon pada 2050
Melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, 3M berharap dapat mengurangi emisi karbon dimasa mendatang, dengan target pengurangan sebesar 50% pada tahun 2030, 80% pada tahun 2040 dan 100% karbon netral dalam kegiatan operasional pada tahun 2050[1]. 3M akan terus bekerja sama dengan konsumen, pemerintah, dan mitra global untuk mengurangi emisi karbon di luar kegiatan operasional 3M melalui ragam penemuan yang berkelanjutan dan pengenalan produk yang inovatif beserta solusinya.
Mulai tahun ini, sebagai bagian dari tinjauan yang sedang berjalan terhadap fasilitas manufaktur perusahaan, 3M juga akan bekerja untuk memastikan yang terbaik untuk seluruh kegiatan operasional dalam meminimalisir emisi yang dapat dihasilkan selama kegiatan operasional manufaktur berlangsung.
“Sejak tahun 2000, seraya terus mengembangkan perusahaan, kami secara signifikan telah mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menerapkan penggunaan energi listrik terbarukan secara penuh pada kantor pusat global kami. Selain itu, kami juga senantiasa berusaha untuk mengurangi limbah global dengan mengurangi sumbernya guna mencapai tujuan — berusaha untuk meniadakan penggunaan plastik sekali pakai dan mengubah lebih banyak fasilitas menjadi zero landfill,” ujar Roman.
3M Meminimalkan Penggunaan Air dan Meningkatkan Kualitas Air
3M berkomitmen untuk mengurangi penggunaan air pada fasilitas manufakturnya di seluruh dunia selama sepuluh tahun ke depan. Sama halnya dengan emisi karbon, 3M mengambil langkah cepat untuk mendorong pengurangan penggunaan air dalam beberapa bulan mendatang dan menjadi target jangka panjang yaitu mengurangi penggunaan air sebesar 10% pada tahun 2022, 20% pada tahun 2025 dan 25% pada tahun 2030. Melalui upaya ini, 3M berharap dapat mengurangi penggunaan air sebesar 2,5 miliar galon (sekitar 9,5 miliar liter) per tahun.
3M berharap dapat mengimplementasikan teknologi pemurnian air yang mutakhir pada akhir tahun 2023 dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024 di semua lokasi yang banyak memanfaatkan penggunaan air.
“Kami secara proaktif meninjau fasilitas manufaktur kami, memantau dari pabrik ke pabrik untuk melakukan investasi dan pembaruan yang dapatmelampaui kebutuhan, dan pada saat yang sama meningkatkan kemampuan operasional kami dimasa mendatang,” kata Roman.
3M Berkomitmen Menjadi Pemimpin dalam Keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, and Governance)
Upaya 3M yang yang keberlanjutan dalam pengelolaan lingkungan sudah berjalan sejak beberapa dekade lalu dan mencakup pembuatan program Pollution Prevention Pays yang telah berhasil mencegah pengeluaran polusi sebanyak lebih dari dua juta ton. Pada 2015, perusahaan mengumumkan Sustainability Goals 2025 yang berfokus pada peran ilmu pengetahuan dalam mendorong perubahan yang dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan kemampuan perusahaan secara global dan teknologi yang beragam, produk 3M mampu mendorong dampak positif bagi lingkungan di seluruh dunia.