Beritakota.id, Jakarta – Dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Dompet Dhuafa menggelar Sarasehan Tokoh Bangsa bertajuk “Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan”. Acara yang berlangsung di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan ini menghadirkan para tokoh nasional terkemuka lintas bidang untuk berdiskusi mengenai tantangan kemiskinan di Indonesia.
Para pembicara ternama seperti Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A, Dr. H. Rahmat Hidayat, SE., MT, Yudi Latif, Ph.D, Dr. Bambang Widjojanto, Ahmad Juwaini, dan Parni Hadi, berbagi pandangan dan solusi untuk mengatasi permasalahan yang kompleks ini.
Diskusi yang dipandu oleh Jurnalis Senior Dede Apriadi, menyingkap berbagai fakta mengejutkan. Ahmad Juwaini menyoroti kontroversi data angka kemiskinan, sementara Parni Hadi, Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, mengingatkan pesan Bung Karno tentang beratnya perjuangan melawan kemiskinan di era kemerdekaan. Ia menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman untuk mencapai kemerdekaan sejati, bukan hanya secara politik, tetapi juga ekonomi dan mental.
Rahmat Hidayat mengajak semua pihak untuk bermuhasabah dan berkontribusi aktif, menganggap masjid sebagai potensi pusat ekonomi umat. Muhammad Zaitun Rasmin mempertanyakan akar permasalahan kemiskinan yang banyak menimpa masyarakat muslim di Indonesia, menekankan pentingnya pemahaman integral dan implementasi nilai-nilai Pancasila.
Yudi Latif memberikan perspektif menarik dengan membandingkan upah minimum masa penjajahan dengan saat ini, serta menekankan makna “merdeka” yang sesungguhnya – merdeka secara pikiran dan perasaan, yang dicapai melalui pendidikan. Ia juga menyoroti peran penting masyarakat sipil, termasuk lembaga filantropi, dalam mendorong perubahan.
Bambang Widjojanto mempertanyakan framing isu kemiskinan, apakah “kemiskinan” atau “pemiskinan”? Ia juga mengkritik sistem bansos yang dianggap rawan korupsi dan tidak efektif. Ia menekankan pentingnya transparansi data dan pengelolaan sumber daya.
Sebagai puncak acara, Dompet Dhuafa meluncurkan dua buku terbaru: “Catur Windu Dompet Dhuafa” dan “Senyum Nabi (DD Smiling Foundation)”, yang mendokumentasikan perjalanan lembaga ini dalam pemberdayaan masyarakat.
Sarasehan ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube DDTV dan Instagram @dompetdhuafaorg, memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk turut serta dalam perbincangan penting ini. Semoga diskusi ini dapat menginspirasi kolaborasi dan langkah nyata menuju Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan merdeka dari kemiskinan. (Adv)