Beritakota.id, Jakarta – Aliansi Pemantau Program Badan Gizi Nasional (APPBGN) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor BGN, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (16/10). Aksi ini dilatarbelakangi oleh dugaan praktik jual beli titik dapur dan penolakan terhadap ratusan calon mitra yang telah berinvestasi besar.
Dugaan Korupsi Jual Beli Titik Dapur Mencuat
Ahmad Yazdi, Ketua Umum APPBGN, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan indikasi kuat praktik jual beli titik dapur yang melibatkan tim verifikator BGN. “Calon mitra harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan titik dapur, bahkan hingga ratusan juta rupiah per titik,” ungkap Yazdi saat diwawancarai.
Ia juga menambahkan bahwa tim verifikator diduga menjual alat-alat dapur, memaksa calon mitra untuk membeli jika ingin “centang biru”.
Yazdi menyoroti bagaimana calon mitra yang telah memenuhi semua persyaratan, termasuk membangun dapur hingga 100 persen, justru ditolak dengan alasan titik penuh. “Kasihan, uang orang sudah keluar, ada yang sampai miliaran rupiah,” keluh Yazdi.
256 Calon Mitra Terdampak Janji Palsu
Dalam tuntutannya, APPBGN menyoroti nasib 256 calon mitra yang sebelumnya berstatus daftar persiapan, namun kini dinyatakan tertolak. Hal ini dianggap sebagai pengingkaran janji Wakil Kepala BGN Soni Sanjaya yang pada 6 Oktober lalu berjanji akan menaikkan kembali status mereka pada 15 Oktober.
Tuntutan Mundur dan Tanggapan BGN
APPBGN menuntut Kepala BGN Dadan Hidayana, Wakil Kepala BGN Soni Sanjaya, dan tim verifikator untuk mundur dari jabatannya. “Kami menuntut mereka bertanggung jawab atas praktik-praktik yang merugikan masyarakat dan merusak program BGN,” tegas Yazdi.
Sayangnya, upaya APPBGN untuk bertemu langsung dengan Kepala BGN tidak membuahkan hasil. Pihak BGN memilih untuk tidak memberikan tanggapan resmi terkait isu ini. Pihak keamanan gedung hanya menyampaikan bahwa mereka tidak berwenang memberikan komentar dan mempersilahkan berita ditayangkan.
Ketegangan Sempat Terjadi
Aksi unjuk rasa ini sempat diwarnai ketegangan antara demonstran, pihak keamanan gedung, dan polisi yang berjaga. Namun, situasi akhirnya dapat dikendalikan. APPBGN menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi di BGN.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan