Beritakota.id, Jakarta – PT Astra International Tbk melalui Yayasan Astra – Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA MDR) kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya bangsa dengan menyelenggarakan Pameran Tenun bertajuk “Menenun, Menjaga Tradisi Masa Depan”. Pameran yang menampilkan kekayaan tenun ikat dan tenun sotis dari sekolah binaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini akan digelar di Menara Astra pada 18–21 September 2025, serta di Menara FIF pada 18–19 September 2025.

Lebih dari sekadar memamerkan karya seni yang memukau, pameran ini dirancang untuk menjadi pengalaman budaya yang interaktif bagi seluruh pengunjung. Para tamu dapat menyelami keindahan dan makna filosofis di balik setiap helai benang tenun NTT, serta mengenal lebih dekat budaya NTT melalui berbagai kegiatan menarik.

Pengunjung berkesempatan mengikuti pengumpulan stamp berhadiah kriya tenun, serta membangkitkan kreativitas mereka melalui Cre(art)ive Workshop untuk membuat aksesori berbahan kain tenun yang dapat dibawa pulang.

Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Kain Tenun Gunakan Pewarna Alam

Acara ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan Lomba Karya Kreasi Nusantara sebelumnya, yang bertujuan mendorong kreativitas generasi muda dalam mengolah kain tradisional. Pada pameran kali ini, fokus diberikan pada tenun khas dari Kabupaten Sumba, Manggarai Timur, Kupang, dan Rote Ndao, yang semuanya merupakan hasil binaan Yayasan Astra dalam pilar kecakapan hidup.

Dalam rangka memperluas jangkauan pesan pelestarian budaya, Yayasan Astra – YPA MDR juga menggelar kegiatan media gathering bertema “Merajut Cerita, Menenun Masa Depan.” Acara ini dihadiri oleh perwakilan media yang berperan penting dalam menyebarkan semangat *pelestarian budaya* dan mengangkat nilai-nilai lokal ke khalayak yang lebih luas.

“Kami bangga dapat menampilkan tenun karya para siswa sekolah binaan. Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa warisan budaya seperti tenun ikat dan sotis bukan hanya indah, tetapi juga dapat menjadi sarana pendidikan, kreativitas, dan pemberdayaan generasi muda,” ujar Gunawan Salim, Ketua Pengurus Yayasan Astra – YPA MDR.

Ia menambahkan, “Harapan kami, kain tenun tidak hanya dipandang sebagai tradisi, tetapi juga sebagai peluang masa depan yang dapat menginspirasi sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.”

Program menenun di bawah Yayasan Astra – YPA MDR merupakan bagian dari Pilar Kecakapan Hidup yang bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya dan melestarikan tradisi lokal. Para guru dan siswa mendapatkan pelatihan intensif dari narasumber ahli, meliputi teknik pembuatan pola, pewarnaan, hingga proses menenun yang detail.

Jouis Nieldy Otemusu, Guru Pendamping SDN Sonraen Kupang yang meraih Juara 1 Lomba Karya Kreasi Nusantara, berbagi pengalamannya, “Pada akhirnya, kegiatan menenun menumbuhkan sikap menghargai proses, menghormati budaya, serta menyadarkan bahwa karya indah lahir dari usaha dan doa, bukan sesuatu yang instan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari CSR Astra, Yayasan Astra – YPA MDR berkomitmen untuk terus memberikan dampak positif melalui bidang pendidikan, khususnya di daerah tertinggal dan strategis. Dengan membina 184 sekolah negeri di 9 provinsi, Yayasan Astra – YPA MDR berupaya mewujudkan visi menjadi lembaga sosial terkemuka yang meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pameran ini menjadi bukti nyata bagaimana Astra turut berperan dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya Nusantara, sekaligus membuka peluang ekonomi dan pengembangan diri bagi generasi penerus bangsa melalui seni tenun.