Beritakota.id, Jakarta- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wisnutama Kusbandio di kantornya jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati mengatakan ada empat hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan dengan Menparekraf tersebut, diantaranya mengenai online travel agent (OTA), tiket murah maskapai, konektivitas, dan SDM.
“Pak menteri sepaham dengan kami terlebih dengan masalah online, ini bukan masalah digital dan lainnya. Tapi ini masalah negara harus memberikan perlindungan kepada rakyatnya. Jadi dengan regulasi-regulasinya yang membentengi, beliau mengambil seperti di China kalau tidak dicover menterinya habis semua. Karena itu pemerintah harus hadir,” ujarnya seusai beraudiensi dengan Menparekraf.
Lanjutnya, ini merupakan angin segar bagi Asita serta industri pariwisata dengan regulasinya untuk membendung online-online yang merajarela. Ini bukan soal OTA saja, media, fashion, retail dan hampir seluruh lini bisnis terdampak dari era disrupsi.
“Karena di era sekarang, data adalah new oil bahkan new currency yang harus dijaga kedaulatannya,” paparnya.
Regulasi tersebut bisa seperti masalah pajak, mereka harus punya kantor, mereka harus punya izin. Jadi semua uang itu tidak berada di luar yang tidak terkontrol. Dan ini juga yang ditangkap pak Menteri atas persoalan itu.
Ketika ditanyakan adakah target jumlah kunjungan wisatawan? pak Menteri dan Asita punya kesamaan pandangan. Yang diharapkan adalah kualitas turis, Ini bukan bicara berapa jumlah turis yang masuk, tetapi berapa devisa yang di dapat dari kegiatan itu.
“Jadi jangan seolah-olah jumlahnya banyak tapi hasilnya gak ada. Ini yang kita ingin hindari. Ketika pemerintah menargetkan 20 juta turis, bahkan Asita menargetkan lebih dari itu bisa 25 juta turis dan itu bisa dicapai,” papar Rusmiati. Seperti diamanahkan pak Presiden kalau mengeluarkan sesuatu harus ada hasilnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan menggelar event Asita Fair 2020 terbesar yang akan diselenggarakan pada 3-5 April di ICE BSD City.
Seperti keinginan pak Menteri juga yang menginginkan Asita Fair nanti bisa banyak mendatangkan tamu-tamu dari luar. “ Kita ingin buat yang terbesar, dengan target 20 ribu pengunjung per hari. Karena kami akan hadirkan wisata-wisata unggulan dari 34 provinsi dengan harga tiket murah seperti halnya Matta Fair,” pungkasnya. (Fadli)