Beritakota.id, Jakarta – Vaksinasi Covid-19 bakal dilakukan mulai awal November 2020. Namun, tidak semua golongan masyarakat mendapatkan vaksinasi tersebut secara gratis. Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Putranto, menyatakan untuk vaksinasi awal diperuntukkan bagi para tenaga kesehatan (Nakes), pelayanan publik, tenaga pendidik, TNI dan Polri.
“Para garda terdepan dan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh pemerintah. Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah,” ujar Terawan dikutip dari keterengan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Senin (12/10/2020).
Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mempersiapkan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia dan akan segera melakukan simulasi di beberapa Puskesmas.
“Sejak akhir September 2020 juga telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19,” ujarnya. Diketahui, pemerintah telah mendapatkan komitmen dari tiga produsen vaksin asal China.
Untuk tahun ini, China menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November 2020 dan sekitar 15 juta hingga 20 juta untuk 2021. G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, sementara 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.
Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020 dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November 2020 dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Kemudian, untuk 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose di sini berarti satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.