Beritakota.id, Jakarta – Restoran Bandar Djakarta yang terkenal akan kelezatan hidangan seafoodnya yang segar, pada Sabtu (16/9/2023) resmi membuka cabangnya yang ke 6 di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Board of Management yang terdiri dari Sunarja Lasmana, Agus Johanes Satyabudi, Liem Anton Cahyono, Wendy Santoso, dan Toba Tjitasura.
Restoran yang berlokasi di kawasan Indonesia Design District ini mempertahankan konsep Pasar Ikan yang menjamin kesegaran bahan baku. Selain itu, restoran ini juga menawarkan konsep desain bangunan yang modern, cocok untuk kalangan anak muda.
Menurut Pimpinan Bandar Djakarta Retaurant Group, Drs. Sunarja Lasmana, Bandar Djakarta yang lahir di tepian pantai Ancol pada tahun 2001 mengungkapkan, “Semoga kehadiran Bandar Djakarta PIK 2 ini bisa melengkapi destinasi kuliner bagi masyarakat, khususnya untuk wilayah PIK dan sekitarnya,”
“Ingat Seafood, ingatlah Bandar Djakarta karena Bandar Djakarta menyiapkan segala macam seafood dalam bentuk live dan fresh. Jadi kami menyajikan selalu yang bahan baku yang sehat dan berkualitas, serta pelayanan terbaik untuk setiap konsumen kami tanpa biaya tambahan (service charge), tambahnya.
Berada di IDD PIK 2, Bandar Djakarta tampil sangat berbeda dengan suasana nyaman dan benar-benar berpenampilan lebih eksotik. Semua ini dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
Bandar Djakarta Restoran dengan Konsep Pasar Ikan
Bandar Djakarta merupakan restoran khusus seafood yang memiliki konsep pasar ikan. Di pasar ikan inilah disediakan beragam jenis varian seafood yang kualitasnya terjamin karena seluruh seafood disediakan Live & Fresh Seafood. Berbagai jenis ikan, udang, lobster, kepiting, tiram, dan kerang ditampilkan di akuarium dalam kondisi hidup. Aneka bahan seafood itu diperoleh dari pemasok yang berasal dari Sumatra hingga Papua.
Manager Business Development Corporate Bandar Djakarta PIK 2, Shandra Januar, menjelasan, Pasar ikan memiliki sistem pemeliharaan yang baik sehingga beragam bahan seafood itu bisa tetap hidup dan segar.
“Termasuk untuk bahan khusus seperti Kepiting Alaska yang memang diimpor dari Alaska, kami pertahankan suhu air akuariumnya sesuai habitat asalnya sehingga kepiting tersebut tetap hidup sampai waktunya dimasak,” terang Shandra.
Di Pasar Ikan, pelanggan bisa memilih bahan seafood yang diinginkan lalu menimbangnya dengan bantuan petugas penimbangan.Pelanggan Bayar Sesuai Berat Seafood. Berat yang tertera pada display timbangan langsung masuk ke dalam sistem komputer. Sistem ini memastikan pelanggan hanya membayar sesuai berat seafood, tidak lebih, tidak kurang. Kemudian, pelanggan menentukan jenis masakan yang diinginkan, apakah digoreng, kukus, panggang, bakar, pepes, dengan pilihan bumbu dan saus yang sesuai.
“Kami mempunyai 78 jenis saus sehingga ada banyak jenis masakan yang bisa dipilih, untuk ikan saja ada 33 menu, lalu untuk kerang ada 15,” ucap Shandra.
Baca juga: MenkopUKM Dukung Pasar Laut dan Resi Gudang Ikan
Bandar Djakarta sebelumnya telah memiliki lima cabang yaitu di Ancol, Alam Sutera, Bekasi, Baywalk, dan Cirebon. Satu hal yang membuat cabang PIK 2 berbeda ialah desain interiornya yang lebih modern, cocok untuk pelanggan usia muda.
Ada area outdoor, semi-outdoor, juga ruang-ruang indoor yang dilengkapi pendingin ruangan, sesuai untuk tamu-tamu VIP. Dengan kapasitas total 750 kursi, restoran ini juga bisa menjadi tempat penyelenggaraan acara yang mengundang banyak orang.
Satu hal lagi yang membuat Bandar Djakarta PIK 2 berbeda dari cabang lainnya ialah adanya menu sarapan yang khusus disediakan di hari Sabtu dan Minggu.
“Menu sarapan seperti laksa, bakmi scallop, bubur ikan, bubur ayam, mantau dan lainnya. Jadi, pelanggan yang habis mengikuti kegiatan car free day, atau habis olahraga jogging di weekend, bisa sarapan di sini,” papar Shandra.
Dengan visi untuk menjadi wisata kuliner eatainment, Bandar Djakarta PIK 2 juga memberikan hiburan live music yang tampil setiap weekdays mulai pukul 19.00 WIB, sedangkan untuk weekend dan hari libur nasional akan dimulai sejak siang hari.