BCA Dorong Pertumbuhan UMKM, Berkolaborasi dengan Pengrajin Lokal

Beritakota.id, Tangerang – Pemerintah terus mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kredit UMKM di sektor perbankan nasional mencapai 9-11% pada tahun 2025, angka yang dinilai masih realistis seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.

banner 336x280

Sejumlah bank besar telah mencatatkan kinerja positif dalam penyaluran kredit ke sektor UMKM sepanjang tahun 2024. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang mencatatkan penyaluran kredit ke sektor UMKM sebesar Rp123,8 triliun per Desember 2024, naik 14,8% secara tahunan (year on year/yoy). Menurut SVP Corporate Communication BCA, Susanti Nurmalawati, pertumbuhan tersebut mencerminkan komitmen BCA dalam mendukung UMKM melalui berbagai inisiatif di bawah payung Bakti BCA.

BCA tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga memberikan dukungan berupa program pelatihan dan sertifikasi halal gratis bagi UMKM. Sepanjang tahun 2024, BCA telah menyalurkan 1.986 sertifikasi halal melalui Program Sertifikasi Halal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di 24 kota/kabupaten yang tersebar di 13 provinsi. Tahun ini, target sertifikasi halal ditingkatkan menjadi 2.000 sertifikat, mencakup nasabah BCA maupun non-nasabah.

“Pembagian sertifikat halal ini membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang lebih lanjut, termasuk memperoleh akses pembiayaan dari BCA,” ucap Susanti.

Baca Juga: BCA Sukses Gelar Indonesia Knowledge Forum XII 2023 untuk Ekonomi Berkelanjutan

Selain itu, BCA juga aktif membantu UMKM dalam memperluas pasar melalui program UMKM Go Ekspor. Sepanjang 2024, BCA telah membantu sejumlah pelaku UMKM binaan mencapai potensi ekspor senilai sekitar Rp37 miliar. Program ini mengidentifikasi produk unggulan dari berbagai daerah, seperti kopi, dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memberikan pendampingan serta pelatihan bagi pelaku UMKM.

Dalam upaya mendukung pengrajin lokal, BCA menggandeng Happy Salma, pendiri jenama aksesori asal Bali, Tulola. Happy Salma, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap budaya dan warisan leluhur Indonesia, menekankan pentingnya konsistensi dan integrasi dalam ekosistem usaha bagi keberlangsungan UMKM.

“Ketika kita masuk ke dalam ekosistem usaha dan konsisten menjalankannya, kita bisa tumbuh bersama dan mencapai tujuan bisnis,” ujar Happy Salma dalam diskusi bertajuk Bakti BCA Rajut Kolaborasi UMKM & Pengrajin Lokal di ICE BSD Tangerang.

Dalam kolaborasi ini, Tulola bersama Bakti BCA menggandeng seniman lokal, termasuk I Made Suama dari Desa Binaan Taro di Bali, untuk menciptakan perhiasan yang mengangkat tradisi lokal. Semua karya dibuat secara handmade oleh para pengrajin setempat, sehingga tetap mempertahankan nilai budaya.

Baca Juga: Cerita Wastra 2021 Latih 1.000 Pengrajin Kain Tenun di Indonesia

“Kami menyebut para seniman ini sebagai Pahlawan Budaya. Mereka mampu menginterpretasikan tradisi ke dalam karya yang dihargai oleh para pelanggan Tulola,” tambah Happy.

Sebagai bagian dari inisiatif Bakti BCA, program desa binaan terus diperluas. Saat ini, BCA telah memiliki 26 desa binaan dan menargetkan 31 desa binaan pada tahun ini. Di setiap desa binaan, UMKM diberikan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari edukasi sistem pembayaran, pelatihan bisnis, hingga pengelolaan lingkungan.

“Kami ingin membantu UMKM tidak hanya dalam hal pembiayaan, tetapi juga dalam aspek branding dan sistem pembayaran non-tunai agar mereka bisa naik kelas ke pasar nasional dan internasional,” tutup Susanti.

Dengan berbagai inisiatif ini, BCA optimistis UMKM di Indonesia akan terus berkembang dan semakin berdaya saing di tingkat global. ( Herman Effendi)

banner 728x90
Exit mobile version