Ragam  

Bikin Konten Sesuai Kaidah Bahasa, Dian Rana Tuai Penghargaan

Dian Rana, konten kreator asal Kalimantan Timur raih penghargaan dari Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur gara-gara konsisten pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang digital (Istimewa)
Dian Rana, konten kreator asal Kalimantan Timur raih penghargaan dari Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur gara-gara konsisten pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang digital (Istimewa)

Beritakota.id, Jakarta – Tidak semua konten kreator bisa bikin konten keren sekaligus benar secara bahasa. Tapi Dian Rana, konten kreator asal Kalimantan Timur, baru saja membuktikan kalau hal itu bukan mustahil. Ia baru saja mendapatkan penghargaan dari Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur gara-gara konsisten pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang digital.

Penghargaan ini diserahkan langsung dalam acara resmi di Balikpapan, 3 Oktober 2024 lalu. Acara tersebut adalah bagian dari program nasional bertajuk Pengutamaan Bahasa Negara yang kini istilahnya telah diperbarui menjadi Pengutamaan Bahasa Indonesia, sejalan dengan penegasan identitas bahasa nasional dalam ruang publik dan digital.

banner 336x280

Dan Dian bukan cuma masuk nominasi—dia dinobatkan langsung sebagai Pegiat Media Sosial yang Mengutamakan Bahasa Negara di Ibu Kota Nusantara. Penghargaan ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang dikenal sebagai Penghargaan dalam Pengutamaan Bahasa Indonesia, yang diberikan oleh kantor-kantor bahasa di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: SnackVideo Gelar Program SnackStar Promosikan Kreator Konten Pedesaan

Jadi bukan cuma soal visual keren atau drone shot dramatis, tapi juga bagaimana Dian membawa narasi pembangunan IKN sejak masih berupa hutan sampai jadi pusat pemerintahan baru, semua dengan bahasa yang jelas, enak didengar, dan tetap sesuai kaidah. Tidak heran kalau akhirnya banyak pihak yang mulai ngeh: konten itu bukan cuma soal gaya, tapi juga soal tanggung jawab.

“Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga jati diri bangsa,” ucap Dian dalam keterangannya.

Program Pengutamaan Bahasa Indonesia ini sendiri dilandasi oleh Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia. Fokusnya menyasar ruang publik, dokumen resmi, hingga komunikasi digital. Artinya, semua bentuk penyampaian informasi yang bisa diakses publik—termasuk di media sosial—mulai diperhatikan dari sisi bahasanya.

Dan di situlah nama Dian Rana muncul sebagai salah satu yang paling konsisten. Ia tidak hanya mendokumentasikan proyek pembangunan IKN, tapi juga mengajak audiens untuk ngerti, peduli, dan merasa punya andil. Gaya bahasanya tegas tapi tetap mengalir, edukatif tapi tidak menggurui.

“Kalau narasi pembangunan hanya disampaikan oleh elit, maka warga akan terus jadi penonton. Saya ingin kita semua ikut memiliki pembangunan ini, minimal lewat cara kita berbicara dan menyampaikan cerita,” tambahnya.

Balai Bahasa Kaltim, yang merupakan bagian dari Badan Bahasa Kemdikbudristek, menilai bahwa langkah Dian ini relevan dengan semangat program: menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pengikat identitas nasional, bahkan di era digital yang penuh campuran istilah asing dan tren global.

Yang bikin menarik, Dian selama ini dikenal tidak neko-neko. Tidak pakai tim produksi besar, tidak bergantung pada skrip panjang. Ia mengandalkan riset lapangan, interaksi warga, dan rekaman langsung di lokasi proyek. Kontennya tumbuh pelan tapi pasti—dan justru itu yang jadi kekuatannya.

Buat banyak netizen, gaya Dian terasa seperti angin segar. “Akhirnya ada juga konten pembangunan yang bahasanya gak ribet, gak maksa sok Inggris, dan gak cuma niru gaya influencer Jakarta,” tulis salah satu komentar di videonya.

Penghargaan ini juga nunjukin bahwa pemerintah tidak melulu fokus ke pelaku industri besar. Ketika ada warga biasa yang niat dan konsisten menyampaikan informasi dengan kualitas baik, apresiasi pun diberikan. Dan ini jadi pesan penting buat konten kreator lain, bahasa juga bagian dari branding.

Penghargaan ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang dikenal sebagai Penghargaan dalam Pengutamaan Bahasa Indonesia, yang diberikan oleh kantor-kantor bahasa di berbagai daerah di Indonesia.

banner 728x90
Exit mobile version