Beritakota.id, Jakarta – Pesatnya pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia membuka peluang besar bagi peningkatan kemandirian ekonomi nasional. Namun, tantangan besar masih menghadang, khususnya dalam hal ketergantungan terhadap bahan baku impor. Menyikapi hal tersebut, Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) menggelar Focus Group Discussion (FGD) ke-3 bertajuk “Kemandirian Industri Kosmetik Nasional” sebagai bagian dari rangkaian Annual Meeting BKKPII 2025. FGD dilaksanakan di PT Paragon Technology and Innovation, Jakarta Selatan. Pada kesempatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan strategis dari sektor industri, pemerintah, akademisi, hingga asosiasi profesi.
“Merupakan suatu kehormatan bagi Paragon Corp untuk menjadi tuan rumah FGD 3 Ketahanan Kosmetik Nasional. Kami berharap forum ini dapat menjadi katalis dalam memperkuat kemandirian bahan baku kosmetik dengan kandungan lokal yang tinggi,” ujar dr. Sari Chairunnisa, Sp.D.V.E, FINSDV, Deputy CEO & VP Research and Development Paragon Corp, Selasa (5/8/2025).
Sejumlah tokoh penting hadir, seperti Dr. Ir. Tri Ligayanti, S.T., M.Si, Direktur Industri Kimia Hilir & Farmasi, Ditjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, serta Suwardi Ak., CA., M.M, Analis Kebijakan Ahli Madya dari DJSEF Kementerian Keuangan. Dari dunia industri, hadir pelaku utama seperti PT Paragon Technology and Innovation dan PT Martina Berto Tbk. Turut serta pula penyedia bahan baku dalam negeri, seperti PT Infinisia Sumber Semesta dan PT Phytochemindo Reksa, yang memberikan wawasan terkait tantangan dan potensi dalam pemanfaatan bahan baku lokal. Sementara dari akademisi dan asosiasi profesi, hadir perwakilan dari Universitas Indonesia, Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKIM), PERKOSMI, serta Society of Indonesian Cosmetics Sciences.
“Indonesia memiliki potensi luar biasa dari kekayaan alam seperti rempah-rempah dan minyak atsiri. Namun, untuk mewujudkan kemandirian industri, kita perlu memperkuat hilirisasi dan riset,” ujar Dr. Bambang Heru Susanto, S.T., M.T., Ketua Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia.
Baca juga : Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Siap Berkontribusi Dukung Pembangunan IKN
Sejumlah rekomendasi dihasilkan dari diskusi ini, yakni perlunya penguatan riset bahan baku hulu dan antara untuk industri kosmetik. Kedua, pengembangan kebijakan fiskal yang mendorong pemanfaatan bahan baku lokal. Ketiga, pembentukan ekosistem industri kosmetik nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
“FGD ini merupakan bagian dari rangkaian Annual Meeting BKKPII 2025 yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia. Puncak acara akan digelar pada 25–26 September 2025 di Balai Purnomo, Universitas Indonesia, dengan agenda strategis melibatkan lintas sektor keinsinyuran nasional,” tutur Dr. Ir. Sripeni Inten Cahyani, M.M., Ketua Umum BKKPII.
Melalui kolaborasi pentahelik ini diharapkan kemandirian industri kosmetik nasional dapat segera terwujud, membawa Indonesia menuju ketahanan ekonomi berbasis sumber daya lokal. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan