Beritakota.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Brebes menggelar pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan bagi para relawan kebencanaan. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari pada Kamis – Jumat (22-22/08/2024) di Pasir Gibug, Penanggalan, Kecamatan Banjarharjo, Brebes.
Sekretaris BPBD Brebes, Ruwanto menyatakan ” Kegiatan tahunan ini kami lakukan bukan hanya mempererat kerjasama antar organisasi relawan, tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan bencana di masa depan, dengan sinergi yang terjalin, diharapkan akan lebih siap dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi,” jelasnya.
Sebanyak 70 relawan dari 16 organisasi di Brebes, mengikuti pelatihan ini. Ada sejumlah materi yang disampaikan oleh para instruktur, terkait dengan kebencanaan seperti pencarian korban, penanganan kesehatan, hingga penyebaran informasi.
Setelah mendapatkan pelatihan, peserta akan masuk dalam kesatuan relawan bersama dengan lebih dari 400 relawan lain yang tersebar di Brebes. Mereka ini akan menjadi Mitra bagi BPBD Brebes saat menangani sebuah peristiwa bencana.
Sebagaimana diketahui, bahwa wilayah Brebes memiliki tingkat kerawanan bencana yang beragam. Dalam laporan BPBD Brebes, tercatat sebanyak 189 bencana terjadi sepanjang 2023. Mulai dari Kebakaran dan kekeringan di musim kemarau, hingga kebanjiran dan tanah longsor di musim hujan. Kompleksitas bencana membuat BPBD Brebes selalu waspada menyikapi potensi bencana yang ada.
Menurut Ruswanto, pada bulan-bulan ini disaat musim kemarau mencapai puncak-puncaknya, terjadi sejumlah kekeringan. Akibatnya, perlu penanganan dengan melakukan pemberian air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan air. Ini bisa dikatakan sebagai bencana tahunan. Pihak BPBD Brebes tetap melakukan pemberian bantuan air sambil terus mengedukasi masyarakat untuk menjaga sumber-sumber air yang ada.
Mengutip laporan BPBD Brebes, bahwa pada 2023 mereka menyalurkan 3,7 juta liter air bersih di 11 kecamatan. Setidaknya lebih dari 33 ribu keluarga di 66 desa menikmati air bersih di musim kemarau tahun lalu.
Pada akhir pelatihan, para peserta nampak antusias melakukan simulasi dan praktik penanganan kebencanaan. Dalam sebuah kelompok relawan dengan latar belakang dan ketrampilan yang beragam, para relawan bisa memadukan kemampuan masing-masing untuk menangani bencana dengan tangguh.