Beritakota.id, Jakarta – Bursa saham global melaju menuju minggu terbaiknya sejak Agustus pada perdagangan di hari Jumat (08/11/2024). Sentimen di pasar global yang utama adalah kemenangan telak Donald Trump dalam pemilihan umum AS.
Sementara kabar terkini dari Cina, bahwa mereka meluncurkan langkah-langkah baru untuk mendukung ekonominya yang sedang lesu. Putusan ini sehari setelah Federal Reserve AS memangkas suku bunga seperempat poin. Besarnya pemangkasan ini seperti yang diantisipasi berbagai pihak.
Perhatian pelaku pasar selanjutnya akan beralih ke dampak pemilihan umum AS serta berita-berita dari Beijing. Yuan melemah saat Cina mengungkap rincian rencananya untuk merangsang ekonomi terbesar kedua di dunia.
Sebagian besar bursa saham berjangka AS bergerak datar, sementara indeks STOXX Eropa sedikit lebih rendah. Nikkei 225 Jepang ditutup 0,3% lebih tinggi. Pergerakan moderat tersebut menutupi minggu yang secara umum kuat di pasar saham, yang dipimpin oleh saham Wall Street. Kemenangan pemilihan Trump memicu ekspektasi akan regulasi yang lebih longgar dan pemotongan pajak yang dapat lebih meningkatkan ekonomi AS.
Indeks saham S&P 500 naik lebih dari 4% minggu ini dan bersiap untuk minggu terbaiknya dalam lebih dari setahun, sementara indeks saham dunia MSCI bersiap untuk minggu terbaiknya sejak Agustus dengan kenaikan lebih dari 3% dan hampir mencapai rekor tertinggi.
Terlihat bahwa ada mandat untuk meningkatkan ekonomi AS, dimana pajak akan turun, birokrasi akan mereda dan regulasi akan menjadi lebih longgar. Antara sekarang dan akhir tahun, ada angin segar untuk saham AS. Pasar AS memiliki potensi.
Di tempat lain, indeks saham DAX Jerman sedikit lebih rendah sehari setelah membukukan kinerja harian terbaiknya tahun 2024 sejauh ini, dibantu oleh ekspektasi bahwa Jerman dapat mencabut rem utangnya.
Cina Ijinkan Pemda Terbitkan Obligasi
Cina akan mengizinkan pemerintah daerah menerbitkan obligasi tambahan senilai 6 triliun yuan ($840 miliar) untuk ditukar dengan utang di luar neraca atau utang “tersembunyi” selama tiga tahun, kata seorang pejabat pada hari Jumat, dalam langkah penting untuk menurunkan risiko sistemik dalam ekonomi yang sedang lesu.
Optimisme atas langkah-langkah stimulus dari China, terutama karena kemenangan Trump meningkatkan prospek kenaikan tarif yang tajam, telah mengangkat saham-saham China.
Bursa SahamCina naik 3% pada hari Kamis tetapi turun sebesar 1% pada hari Jumat (08/11/2024), seperti halnya Hang Seng Hong Kong, sebagai tanda kehati-hatian menjelang pengumuman. Mata uang Yuan di luar negeri juga melemah 0,3% pada 7,1717 per dolar. Bursa saham premium Eropa yang terekspos soal Cina dan saham-saham di sektor pertambangan, masing-masing turun lebih dari 2%.
Bursa saham Cina cenderung turun dalam waktu dekat, dan pasar tidak sepenuhnya memperhitungkan implikasi tarif sebesar 60%. (Lukman Hqeem)
Respon (1)