Beritakota.id, Brebes – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Brebes di bawah kepemimpinan Gowim Mahali menorehkan berbagai capaian positif sepanjang tahun 2025. Hal ini merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung pelaksanaan Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, di bawah komando Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
Dalam satu tahun terakhir, Lapas Kelas IIB Brebes bergerak dengan langkah konkret dan terukur, menghadirkan perubahan yang berdampak bagi keamanan, pembinaan, pemberdayaan warga binaan, hingga kepedulian sosial masyarakat sekitar. Capaian tersebut menjadi bukti pelaksanaan Pemasyarakatan Bermanfaat Untuk Masyarakat.
1. Wujudkan Lapas Bersinar: Bersih dari Narkoba dan Barang Terlarang
Sebagai bentuk dukungan terhadap pemberantasan peredaran gelap narkoba dan penipuan di dalam Lapas, Lapas Kelas IIB Brebes secara rutin melaksanakan penggeledahan blok hunian minimal dua kali setiap pekan, serta penggeledahan orang, barang, dan kendaraan.
Kegiatan tersebut juga diperkuat melalui operasi gabungan bersama TNI dan Polri guna memastikan lingkungan Lapas steril dari barang terlarang.
Selain itu, tes urine secara berkala kepada petugas dan warga binaan menunjukkan hasil nihil penyalahgunaan narkotika (0 positif).
Atas komitmen tersebut, Lapas Brebes menerima Piagam Penghargaan dari BNN Kota Tegal atas sinergi dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika di wilayah Brebes. Kalapas Gowim Mahali menegaskan bahwa pemberantasan narkoba menjadi prioritas utama guna menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan tertib.
2. Dukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pembinaan Kemandirian
Sebagai implementasi pembinaan produktif, Lapas Brebes berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan hortikultura.
Berbagai hasil seperti sawi, kelor, jamur tiram, ayam kampung, bebek, entok, ikan lele, dan ikan nila menjadi bukti nyata pembinaan kemandirian.
Lapas Brebes juga berpartisipasi dalam program strategis nasional Hilirisasi Kelapa, di mana Kalapas Gowim Mahali turut menanam bibit kelapa di Nusakambangan sebagai wujud dukungan terhadap penguatan ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
“Kami membina warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan etos kerja yang kuat,” ujar Gowim, pada Senin (27/10/2025).
3. Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk UMKM Warga Binaan
Melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Lapas Brebes yang telah terdaftar resmi dan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Tegal, warga binaan dibekali keterampilan bersertifikat dan siap kerja.
Produk unggulan seperti sandal hotel slipper telah menjadi pemasok tetap bagi hotel-hotel berbintang di Kabupaten Brebes, antara lain Grand Dian Hotel, Dedy Jaya Hotel, King Royal Hotel, dan The King Hotel.
Selain itu, kesed kain perca dengan kualitas unggul juga telah dipasarkan di toko-toko retail ternama seperti Nirmala dan Sari Mulya Brebes.
Produk kreatif lainnya meliputi shuttlecock, goodie bag, paper bag, dan spunbond yang diproduksi bekerja sama dengan mitra industri lokal. Hasil dari kegiatan tersebut memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga binaan, yang menerima premi hasil kerja sebagai penghargaan atas produktivitas mereka.
4. Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Aksi Nyata
Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Lapas Brebes aktif menyalurkan bantuan sosial bagi keluarga warga binaan yang kurang mampu serta masyarakat sekitar melalui Program Jumat Berkah dan kegiatan sosial lainnya.
Sepanjang periode Oktober 2024 – Oktober 2025, Lapas Brebes telah menyalurkan ribuan paket bantuan sosial, hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, guna menumbuhkan semangat berbagi dan mempererat hubungan sosial di lingkungan sekitar.
5. Atasi Overcrowding dengan Pendekatan Komprehensif
Dalam menghadapi tantangan overcapacity yang mencapai 195%, Lapas Kelas IIB Brebes melaksanakan pemindahan narapidana ke Lapas dengan kapasitas lebih besar dan tingkat keamanan lebih tinggi untuk menciptakan kondisi hunian yang lebih kondusif.
Selain itu, program integrasi dan reintegrasi sosial seperti Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Cuti Menjelang Bebas telah diberikan kepada 186 narapidana hingga Oktober 2025.
Sebanyak 749 warga binaan juga menerima remisi sebagai bentuk apresiasi atas kedisiplinan dan partisipasi dalam program pembinaan.
Setahun Bergerak, Berdampak
Melalui berbagai capaian tersebut, Lapas Kelas IIB Brebes membuktikan perannya sebagai ujung tombak Pemasyarakatan modern yang adaptif dan solutif, mendukung penuh Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) arahan Presiden Prabowo Subianto.
Kalapas Gowim Mahali menegaskan bahwa pihaknya akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan pemasyarakatan.
“Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi tempat memperbaiki kehidupan. Kami hadir untuk membina, memulihkan, dan menyiapkan mereka agar kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan