Beritakota.id, Makkah — Dallas Tour dan Travel merayakan milad ke-9 dengan sebuah acara doa dan syukuran yang berlangsung di Hotel Anjum, Makkah, Arab Saudi, pada Minggu (17/11/2025). Perayaan ini tidak hanya menjadi penanda usia perusahaan, tetapi juga momentum strategis untuk membaca arah baru industri perjalanan ibadah yang tengah mengalami percepatan pertumbuhan secara global.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah figur penting dalam ekosistem Umrah, termasuk CEO PT Delta Laras Wisata (Dallas), Ujang Ridwan Abdullah, Manager Reservasi Hotel Anjum, Hamid Hamdan, CEO & Partner Dallas Syarikah Ghalib Tours, Muhammad Ghalib, serta CEO Provider Visa Muassasdah Qawafil, Sami Alghamdi. Keberadaan para mitra strategis ini menegaskan posisi Dallas sebagai pemain yang terhubung erat dengan jaringan operasional di Arab Saudi—sebuah faktor krusial dalam persaingan industri travel modern.
Baca juga : Garuda Umrah Travel Fair Dibuka Hari Ini, Tiket Perjalanan Umrah Cuma Rp 13 Jutaan
Perayaan berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Pemotongan kue milad oleh Ujang Ridwan Abdullah menjadi simbol perjalanan panjang perusahaan yang sejak awal berdiri berfokus pada profesionalisme layanan bagi jamaah Haji dan Umrah. Di tengah kompetisi yang kian ketat, konsistensi semacam ini menjadi salah satu pembeda dalam industri yang sangat bergantung pada kepercayaan publik.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Direktur Utama PT Delta Laras Wisata, Sandi Muhamad Ridwan, menegaskan bahwa milad ke-9 ini diposisikan sebagai momentum konsolidasi visi dan penguatan manajemen di seluruh cabang. Ia menjelaskan bahwa Dallas telah memberangkatkan ribuan jamaah Umrah dan Haji selama sembilan tahun beroperasi, dan kini memasuki fase baru dengan orientasi ekspansi yang lebih agresif.
Pernyataan Sandi tersebut sejalan dengan dinamika industri yang sedang bergerak cepat. Tahun 2024–2025 menandai lonjakan signifikan jumlah jamaah Umrah secara global. Otoritas Statistik Arab Saudi (GASTAT) melaporkan lebih dari 20 juta jamaah telah menunaikan Umrah sepanjang 2025, dengan Indonesia konsisten menjadi salah satu negara pengirim terbanyak. Pertumbuhan ini dipacu oleh kebijakan visa yang semakin efisien, digitalisasi proses keberangkatan, serta target ambisius pemerintah Saudi melalui agenda Vision 2030, yang menargetkan 30 juta jamaah Umrah per tahun.
Efek dari modernisasi sistem Umrah ini juga terasa di tingkat operasional. Arab Saudi menerapkan kebijakan “visa dengan paket resmi”, yang menekan praktik non-resmi dan mendorong profesionalisasi layanan. Bagi travel seperti Dallas, perubahan tersebut membuka peluang peningkatan kualitas layanan, sekaligus memperbesar ruang kolaborasi dengan hotel, maskapai, dan penyedia layanan on-ground di Makkah dan Madinah.
Di sisi internal, Dallas menegaskan kekuatan jaringan perwakilan yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Bengkulu, Gorontalo, Madura, Jakarta, hingga Jawa Barat. Jaringan ini memungkinkan perusahaan membangun basis jamaah yang kuat dan organik, yang selama ini menjadi tulang punggung pertumbuhan travel Umrah berbasis komunitas.
Dallas juga menampilkan diversifikasi produk yang semakin relevan dengan pasar modern. Selain layanan Umrah reguler dan VVIP, perusahaan menawarkan paket Haji Plus serta berbagai paket Umrah Plus destinasi internasional seperti Turki, Kairo, Al-Aqsa, dan beberapa kota utama di Eropa. Dengan hadirnya pasar milenial dan keluarga muda yang menginginkan pengalaman ibadah sekaligus wisata edukatif, paket-paket tersebut diproyeksikan menjadi kontributor signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Direktur Dallas, Saepul M. Abdullah, menjelaskan bahwa perusahaan telah mengantongi izin resmi Haji Khusus dan Umrah dari Kementerian Agama RI sejak 2013. Ia menambahkan bahwa layanan B2B menjadi salah satu pilar penting bisnis Dallas, mulai dari penyediaan paket visa, bus, hotel, tiket pesawat, handling, hingga Land Arrangement (LA) untuk ratusan travelers yang membutuhkan dukungan operasional di Arab Saudi.
Melihat proyeksi industri, bisnis Umrah diperkirakan akan terus tumbuh dalam lima tahun ke depan. Selain tingginya permintaan jamaah Indonesia, faktor-faktor seperti ekspansi infrastruktur Makkah–Madinah, pertumbuhan hotel berbasis smart hospitality, serta digitalisasi penuh proses visa dan layanan jamaah diproyeksikan mendorong nilai bisnis umrah ke level yang lebih besar. Bagi perusahaan seperti Dallas, investasi pada kemitraan strategis, teknologi pemesanan, serta penguatan kualitas layanan menjadi kunci memenangkan kompetisi di era baru ini.
Perayaan milad ke-9 Dallas Tour dan Travel akhirnya bukan hanya penanda usia, tetapi juga menegaskan kesiapan perusahaan memasuki era industri Umrah yang lebih dinamis. Dengan jaringan yang solid, layanan yang terdiversifikasi, dan hubungan strategis dengan mitra Arab Saudi, Dallas memposisikan dirinya sebagai salah satu pemain yang siap tumbuh bersama percepatan industri Umrah global. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan