Beritakota.id, Jakarta – Ajang Fashion Nation XV di Senayan City, Jakarta pada Sabtu (20/9/2025), menjadi saksi lahirnya kolaborasi budaya dan mode yang memukau. Label mode ternama De Chantique di bawah arahan desainer Nin Santosa menampilkan koleksi terbarunya bertema “REDEFINE”, hasil kerja sama strategis bersama Batik Salawaku dari Maluku Utara, Indonesia Fashion Chamber (IFC), dan platform internasional The Paris Moda.

Koleksi REDEFINE menghadirkan 11 look modest fashion yang mencakup gaya kasual santai, kasual formal, hingga gaun pesta deluxe yang mewah. De Chantique berhasil memadukan filosofi dan estetika Batik Salawaku, yang sarat makna sejarah dan keberanian dengan pendekatan desain modern. Material khas Maluku Utara seperti motif pala, cengkeh, laut, dan batu bacan diolah menjadi busana yang anggun, elegan, dan relevan dengan tren global.

Setiap busana menampilkan aplikasi teknik baru, taburan payet, dan makram benang yang memperkaya visual batik tanpa menghilangkan jati diri nusantara. Silhouette busananya bervariasi, mulai dari outer panjang yang flowy, potongan kasual yang chic, hingga gaun pesta berstruktur modern.
Palet warna koleksi ini sarat filosofi seperti Hijau Tosca yang melambangkan harapan dan kehidupan baru. Merah Marun memberikan arti keberanian dan semangat juang. Warna Putih sebagai kesucian dan keseimbangan dan Hitam sebagai keteguhan dan wibawa.

Motif Batik Salawaku sendiri terinspirasi sejarah heroik Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo, ketika para pejuang Maluku Utara melawan penjajah dengan parang dan Salawaku (perisai khas Maluku). Bentuk perisai yang geometris berpadu dengan ornamen laut, menghasilkan pola tegas namun tetap elegan.

Fashion show ini semakin istimewa dengan hadirnya Ibu Rusni Sabrin, Wakil Gubernur Maluku Utara, yang tampil sebagai muse utama mewakili Batik Salawaku: Warisan Negeri Para Raja. Ia tampil bersama Trinia, Brand Ambassador De Chantique, menghadirkan simbol kolaborasi budaya lokal dan panggung mode dunia. Muse ini mencerminkan perempuan Indonesia modern yang anggun, percaya diri, dan bangga pada warisan budayanya.

Baca juga : IFC Jakarta Tampilkan Koleksi Redefine Di Fashion Nation

Dalam pernyataannya, Nin Santosa menegaskan bahwa REDEFINE adalah upaya mendefinisikan ulang batik sebagai bahasa universal. “Bersama Batik Salawaku dan The Paris Moda, kami ingin membawa warisan budaya Indonesia ke panggung internasional dengan wajah baru yang lebih modern,” ungkapnya.

Menurutnya “Wastra nusantara dapat tampil glamor, muda, dan global tanpa kehilangan akar tradisi. Kehadiran De Chantique di ajang ini bersama Indonesia Fashion Chamber sebagai penggerak semakin menegaskan pentingnya sinergi antara desainer, pengrajin lokal, dan pelaku industri mode untuk menjadikan batik Indonesia sebagai ikon gaya hidup internasional”.

“Koleksi REDEFINE bukan hanya tentang busana, tetapi tentang kebanggaan budaya. Perpaduan Batik Salawaku dan desain kontemporer De Chantique membuktikan bahwa warisan leluhur dapat terus hidup, berkembang, dan bersaing di panggung dunia—sebuah redefinisi nyata atas kekayaan wastra Indonesia”, pungkasnya. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)