Dokter Sebut Asupan Mikronutrien Optimalkan Perkembangan Kecerdasan Anak

Dokter spesialis Anak Konsultan Neurologi, dr.Herbowo Agung
dr.Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak Konsultan Neurologi yang berpraktik di RSU Hermina Jatinegara, RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo

Beritakota.id, Jakarta – Dokter spesialis Anak Konsultan Neurologi dari RSU Hermina Jatinegara, RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo, dr.Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K) mengatakan bahwa 80 persen perkembangan otak manusia terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), sementara 20 persen sisanya terjadi hingga dewasa.

“Gizi memegang peranan penting dalam mengoptimalkan perkembangan otak, karena otak membutuhkan nutrisi baik makro maupun mikronutrien untuk berkembang dengan baik,’’kata Herbowo dalam keterangan tertulisnya kepada Beritakota.id, Selasa 7 Februari 2024.

banner 336x280

Meskipun sering diabaikan, mikronutrien memiliki peran krusial dalam perkembangan otak dan kognitif anak-anak, serta dapat mencegah defisit kognitif dan masalah perkembangan jangka panjang.

Setiap mikronutrien memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya, zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah dan pembentukan selubung saraf, sementara zink mendukung pengiriman sinyal untuk pembelajaran dan ingatan.

Vitamin B kompleks diperlukan untuk pembentukan neurotransmitter yang penting dalam pengolahan daya ingat dan fungsi otak, sedangkan antioksidan seperti vitamin E dan C melindungi sel otak dan mendukung kesehatan kognitif jangka panjang. Kolin juga memiliki peran penting dalam fungsi otak, seperti memori dan pembelajaran.

”Untuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, asupan makro dan mikronutrien sangat bergantung pada ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI). Orang tua dapat memilih antara MPASI buatan rumah, MPASI fortifikasi kemasan, atau kombinasi keduanya,”ucapnya.

Penelitian menunjukkan bahwa MPASI fortifikasi, terutama yang diperkaya dengan zat besi sesuai dengan rekomendasi WHO, dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak secara signifikan.

Baca juga: Fakta Dibalik MPASI Fortifikasi, Apakah Berbahaya untuk Bayi?

Keunggulan MPASI fortifikasi terletak pada kemudahan pembuatan, kandungan nutrisi yang terukur dan sesuai dengan usia anak, serta tekstur yang aman untuk dikonsumsi. Penting untuk diingat bahwa MPASI fortifikasi tidak boleh mengandung bahan pengawet, perisa, pewarna, gula, atau garam yang tinggi.

Dengan memilih MPASI fortifikasi yang sesuai, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan asupan mikronutrien yang cukup, yang pada gilirannya akan membantu mendukung perkembangan kognitif yang optimal.

”Melalui pendekatan ini, kita dapat memberikan fondasi yang kokoh bagi anak-anak kita untuk menghadapi tantangan masa depan dengan percaya diri dan kompeten,” tutupnya.

banner 728x90
Exit mobile version