Fantastis, Ajang e-Sport Piala Menpora Diikuti 14.410 Atlet

esports

Beritakota.id, Jakarta – Sebanyak 14.410 atlet olahraga elektronik atau e-sport yang terdiri dari 2.048 tim telah mendaftarkan diri mengikuti kompetisi Piala Menpora Esports 2020. Jumlah ini dipastikan akan bertambah karena pendaftaran baru ditutup pada Selasa (18/8/2020).

Mereka terdiri dari siswa SMP, SMA hingga mahasiswa dan akan memainkan game Mobile Legend mewakili daerah dan sekolah serta kampus masing-masing. Mereka bertarung untuk lolos ke grand final pada 3-4 Oktober mendatang.

Hal itu terungkap dalam jumpa pers virtual oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Pelaksana Piala Menpora Esports 2020, Giring Ganesha, serta beberapa petinggi dari pihak sponsor.

Menurut Giring, peserta paling banyak ajang ini tetap berasal dari Pulau Jawa masing-masing sesuai urutan terbanyak yakni Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten. Sementara tim paling banyak datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Menurutnya, jumlah peserta yang banyak itu memperlihatkan antusiasme pencinta e-sport pada ajang ini sangat tinggi. Padahal, promosi panitia belum dilakukan secara maksimal.

“Piala Menpora Esports 2020 AXIS dirancang untuk menjadi wadah kompetisi bagi talenta-talenta muda e-sport kita agar mereka berkembang dan kemudian bisa menjadi atlet pro yang berprestasi di masa depan. Kita melihat potensi atlet-atlet kita ini luar biasa dan industrinya pun tumbuh positif, maka melalui kejuaraan ini kita ingin bagaimana e-sport ini juga bisa membawa kejayaan Indonesia,” papar Giring.

Sementara Zainudin Amali mengaku, kompetisi ini dibuat untuk menjaga agar dunia olahraga tetap beraktivitas di tengah pandemi. Sebab selama pandemi, berbagai aktivitas olahraga baik latihan, kompetisi, maupun olahraga rakyat terhenti total. Karena itu, pihaknya harus bekerja keras dan memutar otak untuk menemukan bentuk pengganti kegiatan-kegiatan lapangan tersebut.

“Kita bicara dengan teman-teman di Kempora, termasuk Pak Chandra Bakti. Saya bilang, pandemi boleh jalan karena obat dan vaksi belum ditemukan, tetapi olahraga tidak boleh berhenti. Saya mendorong e-sport untuk berjalan karena bisa diikuti oleh banyak orang dan tidak harus berkumpul bersama,” katanya.

Perlunya dibuat berbagai macam turnamen e-sport, kata Zainudin, karena Indonesia sudah menjadi juara dunia. Untuk mempertahankan prestasi itu maka perlu ada regenerasi atlet serta menjaga kemampuan mereka, baik keterampilan maupun ketahanan dan kebugaran fisik. Dan, itu hanya terpelihara kalau tetap ada kompetisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *