Beritakota.id, Jakarta – Desakan agar Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin di Kendari pada 30 Juni 2021 ditunda semakin deras.
Selain datang dari berbagai Kadin di daerah, permintaan juga datang dari asosiasi pengusaha, salah satunya dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).
Ketua Gapmmi Adhi S Lukman menyampaikan, dalam kondisi kasus aktif Covid-19 yang sedang naik dengan penularan yang kian cepat, kesehatan harus menjadi perhatian utama. Sehingga menurutnya langkah terbaik saat ini adalah menunda pelaksanaan munas di Kendari.
“Munas Kadin ini memang penting, tetapi kesehatan itu lebih utama. Jadi sebaiknya ditunda saja. Sebelumnya di Bali juga kan ditunda. Apalagi saat ini ketika kondisinya sudah sangat parah. Bahkan pemerintah melakukan PPKM mikro yang lebih ketat,” kata Adhi Lukman seperti dikutip Beritasatu.com.
Akibat lonjakan kasus Covid-19, beberapa agenda Gapmmi dengan pemerintah dalam beberapa hari ke depan juga terpaksa ditunda. Hal ini dilakukan demi alasan kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 yang semakin meluas.
“Jadi saya harap munas di Kendari juga ditunda. Kita tidak tahu bisa terkena di mana, walaupun sudah menjalankan protokol kesehatan cukup ketat. Bahkan saya sendiri juga kena (Covid-19) dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri,” kata Adhi.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa juga punya pendapat yang sama. Dalam kondisi kasus aktif Covid-19 yang sedang tinggi, menurut dia lebih bijak untuk menunda pelaksanaan munas di Kendari sampai kasus Covid-19 bisa lebih dikendalikan.
“Kasus aktif Covid-19 lagi tinggi di mana-mana. Jadi, alangkah baiknya untuk mempertimbangkan penundaan munas di Kendari. Karena walaupun sudah ada beberapa orang yang divaksin, bukan berarti mereka bebas dari Covid-19. Alangkah bijaknya kalau kasus Covid-19 ini sudah melandai baru kemudian digelar munas,” kata Jemmy