Gerakan Indonesia Membaca 2025 Diluncurkan, 2 Program Strategis Ini Jadi Andalan Perpusnas

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra

Beritakota.id, Jakarta – Gerakan Indonesia Membaca (GIM) 2025 resmi dibuka oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Senin, (26/5/2025). Dua program strategis literasi, yakni Sepekan 1 Buku dan Membaca Nyaring menjadi andalan.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra mengatakan kedua program tersebut sebagai langkah konkret dalam mengatasi rendahnya tingkat literasi siswa dan mengembangkan budaya membaca.

banner 336x280

“Hal ini sejalan tagline Perpusnas yaitu perpustakaan hadir demi martabat bangsa,” terang Nurhadisaputra dalam Sosialisasi Nasional Gerakan Indonesia Membaca yang digelar secara hibrida.

Berdasarkan hasil studi Program for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional di tahun 2022, Indonesia berada di posisi ke-69 dari 81 negara dalam skor literasi membaca, dengan nilai rata-rata hanya 359 poin. Fakta ini mempertegas urgensi penguatan budaya literasi di semua jenjang pendidikan.

Baca Juga: Gerakan Indonesia Membaca Tingkatkan Keterampilan Anak Sampaikan Ide

“Tanpa literasi yang kuat, generasi muda akan kesulitan memilah informasi, apalagi dalam era tsunami data seperti saat ini,” ujar Agus Triyanto, akademisi dari Nanyang Technological University (NTU).

Salah satu yang juga ditawarkan dalam program Sepekan 1 Buku adalah pemahaman mengenai literasi informasi. Agus Triyanto mengingatkan Perpusnas sudah memiliki bahan bacaan yang luar biasa banyaknya, baik buku fisik maupun buku elektronik melalui iPusnas dan e-resources lainnya.

“Kenali kebutuhan informasi yang kita perlukan lalu sebarkan pengetahuan melalui kanal media sosial. Penuhi dengan bacaan-bacaan yang bermanfaat dan valid secara sumber,” seru Agus.

Program Sepekan 1 Buku dalam rangkaian GIM adalah upaya ideal  menghidupkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui kolaborasi dan integrasi antarperan pemangku kepentingan, yaitu sekolah dan perpustakaan. Harapannya, para siswa tidak hanya mampu membaca namun juga bisa menjadi produsen informasi yang cerdas dan beretika.

Program Sepekan 1 Buku menyasar siswa kelas menengah (SMP-SMA) sederajat. Mereka diberi tantangan membaca satu buku setiap pekan dan membuat resensi dalam bentuk tulisan maupun video. Pada tahun sebelumnya (2024), program ini meraup partisipasi 6.295 siswa dan lebih dari 1.700 karya resensi.

Baca Juga: Safari Literasi DBI Perpusnas Kenalkan Program DBI Masuk Sekolah

“Kami ingin menciptakan tren membaca seru di kalangan pelajar. Bukan sekadar tugas, tapi jadi gaya hidup,” ujar Indah Fadhilla, pengajar dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penegasan program Sepekan 1 Buku turut disampaikan Yaya Ofia Mabruri, pustakawan sekaligus fasilitator program tersebut. Program ini memberi kesempatan bagi siswa untuk melatih kompetensi menulis.

“Lewat kegiatan menulis peserta dapat membuka peluang untuk mengenal media sebagai jalan lapang untuk dikenal masyarakat dunia yang lebih luas. Peserta bisa menambah identifikasi khusus keikutsertaan program Sepekan 1 Buku dengan mencantumkan #Sepekan1Buku,” tambah Yaya.

Sementara itu, program Membaca Nyaring mengajak orang tua, guru, pustakawan, dan masyarakat umum untuk membacakan cerita dengan ekspresif kepada anak-anak minimal selama tujuh hari.

Membaca Nyaring bukan hanya soal membacakan buku kepada anak, namun juga memastikan penyampaian isi dan pemilihan buku yang tepat. Bantuan bahan bacaan bermutu yang telah diberikan Perpusnas kepada perpustakaan desa/kelurahan termasuk Taman Baca Masyarakat sebaiknya dimanfaatkan.

”Jangan hanya baca buku untuk anak-anak, tapi bacalah bersama anak,” ungkap Founder Reading Bugs, Komunitas Read Aloud Indonesia Rossie Setiawan.

Senada dengan Roosie, Pustakawan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Barito Utara, Dewi Widianingsih, mengajak agar orang tua tetap konsisten membaca agar menjadi contoh kebiasaan baik bagi anak-anak.

Sejalan dengan Sepekan 1 Buku yang melabeli #Sepekan1Buku untuk keikutsertaan siswa dalam aktivitasnya, Perpusnas juga mengajak masyarakat aktif dalam #Tantangan7HariMembacaNyaring.

”Tujuannya agar tidak sekedar menjadi pembaca, tapi diharapkan sebagai langkah awal anak dalam pengembangan kemampuan literasi,” ujar pustakawan sekaligus fasilitator Membaca Nyaring dari Perpusnas, Sadariyah Ariningrum.

Dalam aktivitas Membaca Nyaring peserta dapat menggunakan bahan bacaan bermutu dari iPusnas, Let’s Read, dan Perpusnas e-Pustaka yang tersedia secara gratis.

Program strategis GIM melibatkan seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari dinas perpustakaan, dinas pendidikan, sekolah, perpustakaan, pustakawan, guru, siswa, orang tua, hingga pegiat literasi.

banner 728x90
Exit mobile version