“Glasses of Hope” untuk Masa Depan Anak yang Lebih Cerah

Glasses of Hope adalah wujud komitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. (Ist.)

Beritakota.id, Jakarta –  Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia 2024, HOYA Indonesia meluncurkan program bhakti sosial bertajuk “Glasses of Hope”. Inisiatif ini bertujuan memberikan akses pemeriksaan mata gratis dan kacamata bagi anak-anak kurang mampu, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami SPGR ), Seksi Penanggulangan Gangguan (Refraksi) dan Optik Seis, peritel khusus kacamata dan aksesorisnya.

banner 336x280

“Glasses of Hope adalah wujud nyata komitmen kami untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan kacamata, tetapi juga memberdayakan anak-anak melalui penglihatan yang lebih baik,” ucap Nihla Azkiya, Marketing Assistant Manager HOYA Indonesia, Selasa (19/11/2024).

Program ini berfokus pada pencegahan dan pengendalian gangguan refraksi, khususnya miopia, yang menurut WHO terus meningkat di kalangan anak-anak usia sekolah. Gangguan penglihatan yang tidak terkoreksi dapat berdampak buruk pada proses belajar, prestasi akademik, dan perkembangan sosial anak.

Sebagai bagian dari program ini, HOYA mengajak konsumen berpartisipasi melalui kampanye donasi. Setiap pembelian lensa inovatif MiYOSMART selama November 2024 akan secara langsung mendukung penyediaan kacamata bagi anak-anak kurang mampu. Lensa MiYOSMART telah terbukti secara klinis mampu memperlambat perkembangan miopia pada anak-anak.

Dr. dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, yang mewakili Perdami SPGR yang merupakan dokter spesialis mata mengapresiasi inisiatif ini. “Kami berharap Glasses of Hope menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan miopia. Ini adalah solusi konkret untuk masalah kesehatan mata yang memiliki dampak luas pada pendidikan dan masa depan anak-anak.”

Dr. Kianti Raisa Darusman, SpM(K), Ketua Vision Project Perdami SPGR, menambahkan, “Pencegahan dan kontrol miopia harus menjadi prioritas bersama. Program ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.”

Budy Buntaram, Direktur Optik Seis, juga menegaskan pentingnya pemeriksaan mata dini. “Dalam program pemeriksaan sebelumnya, kami menemukan 30-50% anak memiliki gangguan penglihatan. Karena itu, kami terus mendorong pemeriksaan mata rutin sejak dini, minimal sekali setahun.”

Melalui kolaborasi dengan Perdami SPGR, Optik Seis, dan partisipasi aktif konsumen, Glasses of Hope memastikan pemeriksaan mata dilakukan secara profesional dan donasi kacamata diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Program ini diharapkan mampu mengurangi angka gangguan refraksi yang tidak terkoreksi pada anak-anak Indonesia, memberikan mereka kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)

banner 728x90
Exit mobile version