Beritakota.id, Jakarta – Dalam forum diskusi bertajuk “Urgensi Transformasi Layanan Kesehatan: Ekosistem Terintegrasi dari Apotek Hingga Klinik” yang digelar beberapa hari lalu di Jakarta, Direktur VIVA Apotek, Ni Ketut Sukartiwi, memaparkan arah strategis perusahaan dalam membangun ekosistem layanan kesehatan yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.
Sebagai jaringan apotek yang telah beroperasi sejak 2012 dan kini hadir di 36 kota besar di Indonesia, VIVA Apotek terus memperkuat peranannya sebagai mitra kesehatan terpercaya bagi keluarga Indonesia. Salah satu indikator keberhasilannya adalah tingginya keterlibatan pelanggan perempuan, yang mencapai 64% dari total konsumen dan berperan sebagai pengambil keputusan utama dalam rumah tangga.
“Kami tumbuh bersama masyarakat. Fokus kami adalah menghadirkan solusi kesehatan yang tidak hanya mudah diakses, tetapi juga menyeluruh dan terstandar,” ujar Ni Ketut Sukartiwi dalam paparannya, Selasa (29/7/2025).
Baca juga : 12 Tahun VIVA Apotek, Berinovasi Untuk Kesehatan Masyarakat
VIVA Apotek mengembangkan pendekatan layanan end-to-end, yang mencakup rantai distribusi farmasi (PBF), apotek ritel, praktek dokter, konsultasi online, hingga layanan klinik kecantikan. Pendekatan ini dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang terpadu dan efisien, sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
Transformasi digital menjadi tulang punggung strategi VIVA, dengan pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi kesehatan, layanan e-commerce yang mempermudah akses obat dan produk kesehatan, hingga fitur live shopping. Inovasi-inovasi ini menjadikan VIVA Apotek salah satu dari 10 outlet kesehatan teratas di platform e-commerce terbesar Indonesia.
Pada tahun 2025, VIVA Apotek menargetkan ekspansi ke kota-kota dengan tingkat kebutuhan layanan kesehatan yang tinggi. Ekspansi ini akan didukung oleh penguatan operasional toko fisik, peningkatan kapabilitas digital, dan investasi yang terukur dalam pengembangan jaringan dan infrastruktur layanan.
“Transformasi yang kami lakukan bertujuan untuk membuka akses layanan kesehatan yang lebih luas, baik secara fisik maupun digital. Kami ingin masyarakat dari berbagai daerah bisa mendapatkan layanan yang berkualitas tanpa harus berpindah tempat,” jelas Sukartiwi.
VIVA Apotek juga aktif menjawab tren layanan preventif dan estetik dengan membangun kolaborasi bersama penyedia vitamin, laboratorium diagnostik, hingga perusahaan layanan estetika. Klinik kecantikan pertama VIVA yang dibuka di Sinarmas Land Plaza Sudirman, Jakarta, menjadi langkah awal pengembangan segmen ini
Integrasi layanan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan penyakit, perawatan diri, dan pemantauan kesehatan berkala. VIVA menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dari pendekatan kuratif ke gaya hidup yang preventif dan proaktif terhadap kesehatan.
Setiap layanan VIVA Apotek dijalankan dengan kontrol mutu yang ketat, dukungan tenaga profesional bersertifikat, serta sistem digital yang transparan dan terintegrasi. Seluruh operasional dijalankan sesuai regulasi dari BPOM dan Kementerian Kesehatan.
“Dengan pijakan kuat pada inovasi, relevansi pasar, dan pendekatan menyeluruh, VIVA Apotek siap melangkah lebih jauh dalam transformasi sistem kesehatan di Indonesia. Kami percaya bahwa akses terhadap layanan kesehatan yang merata dan berkualitas adalah hak setiap warga negara,” tutup Ni Ketut Sukartiwi. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan