Beritakota.id, Jakarta – PT Kardia Farma Solusindo berencana membangun Fasilitas Produksi Radio Pharmacy di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta Utara, sebagai langkah untuk meningkatkan pelayanan pengobatan kanker di Indonesia. Saat ini, Indonesia masih tertinggal dalam fasilitas produksi FDG/Cyclotron dibandingkan dengan negara tetangga.
Dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, dan Filipina, Indonesia hanya memiliki 5 PET/CT dengan 3 Cyclotron, yang terbatas untuk konsumsi internal rumah sakit. PT Kardia Farma Solusindo akan memproduksi FDG dan turunannya untuk memberikan solusi akses dan kualitas pelayanan bagi penderita kanker.
Baca juga: RS EMC Alam Sutera Gandeng Mandiri Inhealth Berikan Layanan COB
Presiden Direktur PT KFS, M. Ridwan Suryalaksana, menyatakan hal ini dalam acara Ground Breaking Industrial Scale: Radio Pharmacy Production Facility di KBN Cilincing, Rabu (24/01/2024). Fasilitas ini akan dilengkapi dengan mesin Cyclotron berkapasitas besar dari IBA, mampu menghasilkan 30 Ci F-18/Produksi dan sekitar 22,5 Ci FDG/produksi setelah proses sintesis.
Dengan kemampuan produksi 2-3 kali cycle per hari, fasilitas ini dapat menghasilkan hingga 67.5 Ci, memungkinkan distribusi FDG ke 20 rumah sakit. Direktur Keuangan dan Operasi Kardia Indonesia Group, San Emirza, menambahkan bahwa distribusi dapat dilakukan melalui kendaraan khusus atau pesawat untuk menjangkau rumah sakit di luar Pulau Jawa.
Dalam seremoni Ground Breaking, Direktur Operasi PT KBN (Persero), Satrio Witjaksono, menyambut positif pembangunan ini sebagai tonggak sejarah baru, karena KBN menerima investor dengan teknologi pengoperasian yang canggih. Acara tersebut juga dilakukan bersamaan dengan Ground Breaking Ceremony Bogor Heart and Cancer Center di Tanah Sereal, Bogor, yang merupakan langkah awal Kardia Indonesia Group dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.