BERITAKOTA.id, BREBES – Kabupaten Brebes memang luar biasa dalam sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura komoditas bawang merah nasional. Diambil dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah dalam Publikasi Provinsi Jawa Tengah dalam Angka 2024, Brebes membukukan produksi bawang merah terbesar di tanah air pada tahun 2023 dengan total capaian produksi 2,89 juta kuintal.
Data ini menunjukkan bahwa Brebes mendominasi daerah-daerah lain dalam hal produksi bawang merah, sangat pantas Brebes sebagai sentra utama komoditas ini di Indonesia.
Capaian ini tentu tidak lepas dari faktor yang mendukung , mulai dari kondisi alam , hingga upaya keras dari para petani setempat dukungan pemerintah daerah, provinsi dan pusat baik berupa sarana prasarana pertanian ke arah lebih modern, teknologi pertanian dan bibit unggul.
Baca Juga: Festival Bawang Merah Diprotes, Gusur PKL Alun-alun Brebes
Maka sangat pantas lah adanya gelaran Festival Bawang Merah Nasional 2024 ini di gelar di Brebes sebagai daerah terbanyak memberikan saham produksi bawang nasional.
Gelaran FBM 2024 ini yang dilaksanakan di Alun-alun Brebes dari tanggal 9-10 Agustus 2024.menyiratkan tanya dan kegamangan masyarakat Brebes , terlihat dari perbincangan di media sosial dan di kalangan aktivis kritis Brebes.
Diantaranya tidak adanya Karnaval Brebes yang setiap tahun ada sudah menjadi bagian tradisi masyarakat Brebes bahkan Indonesia yang ditiadakan gegara adanya Karnaval Bawang, adanya indikasi penggunaan uang rakyat lewat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, juga keluhan dari pelaku UMKM Brebes yang pada FBM 2023 21-23 Juli 2023 panitia memberikan tenda lapak untuk UMKM lebih dari 40 dan gratis, tapi informasinya kali ini penyelenggara hanya menyiapkan 8 itu pun setelah pelaku UMKM protes yang tadinya hanya menyiapkan 2 tenda. Padahal rencana anggaran 1 (satu) milyar lebih. Perlu adanya keterbukaan transparansi mengapa hal ini terjadi.
Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) selaku pemangku giat dan pemerintah daerah kabupaten Brebes harus memberikan klarifikasi ini untuk masyarakat umum supaya tidak gagal faham.
Azmi Asmuni Majid
Pegiat Pergerakan Sosial dan Pembina UMKM Brebes