Beritakota.id, Sulawesi Utara – Tak hanya memiliki kekayaan potensi laut, Sulawesi Tenggara (Sultra) juga memiliki beberapa produk khas daerah yang bisa memenuhi pasar ekspor. Mulai dari kerajinan tenun hingga perak maupun logam yang dikelola di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra.
Hal tersebut terlihat dalam kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke Dekranasda didampingi Wakil Ketua Harian Dekranasda Sultra Sitti Saleha bersama Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi dan Staf Khusus MenkopUKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik, Sabtu (12/12).
“Saya juga kagum dan baru tahu, ternyata banyak produk UMKM di Sultra ini yang bisa memenuhi pasar luar negeri. Kain tenun ini misalnya motifnya bagus-bagus dan bahannya berkualitas,” ungkapnya.
Tak cuma itu, sambung Teten, bahkan kerajinan perak dan logam Sultra pernah menjadi juara nasional produk kreasi UMKM. Untuk itu, KemenkopUKM telah berdiskusi dengan Pemprov Sultra, Dekranasda dan Dinas Perdagangan maupun Dinas UMKM Provinsi, bagaimana para perajin tersebut menjadi high end product, sehingga memiliki harga yang premium.
Tapi memang yang perlu diperkuat kata Teten adalah marketnya. Di mana ada market driven, misalnya Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan pakai tenun atau batik dari lokal setempat. “Jadi sudah jelas ada penyerapannya. UMKM tak pusing lagi cari market, karena harus sudah disediakan Pemprov dibantu,” imbaunya.
Diketahui beberapa jenis kain tenun khas Sultra sudah berhasil tembus ke pasar Eropa. Selanjutnya bagaimana memperkenalkan tenun khas Sultra ini di negara lain bahkan memiliki pasar sendiri di dalam negeri.
Lebih jauh Teten mengingatkan, dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang berakibat besar bagi UMKM, perlunya dibangun UMKM by design yang dimaksudkan agar UMKM naik kelas secara cepat. “Karena kalau yang ada sekarang, UMKM banyak kecil-kecil dan lama untuk naik kelas,” imbuhnya.
Meski tahun depan di kuartal I-2021 diperkirakan ekonomi akan mulai bangkit sedikit demi sedikit, tapi bagi UMKM masih cukup berat. Hal ini lantaran daya beli masyarakat yang belum signifikan naik sehingga konsumsi masyarakat masih akan rendah. Kalau sudah begini, omzet UMKM juga belum ada dampak kenaikan.
Untuk itu lanjut Teten, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun depan masih akan terus dilakukan dalam mendorong UMKM terus bangkit di Indonesia termasuk di wilayah Sultra.