Beritakota.id, Jakarta – SMK Bakti Idhata, sekolah vokasi berbasis teknologi yang telah berdiri sejak tahun 2007 di Jakarta Selatan, terus mengukuhkan posisinya sebagai pelopor pendidikan IT dengan memperkuat transformasi digital melalui kolaborasi strategis bersama Telkom Indonesia. Dukungan layanan internet cepat dari ekosistem Indibiz Sekolah menjadi fondasi utama dalam upaya ini, memastikan lulusan siap bersaing di era industri digital.
Berbagai solusi digital Indibiz telah diimplementasikan di SMK Bakti Idhata, mulai dari platform edukasi digital Pijar, jaringan konektivitas tinggi, hingga infrastruktur kelas berbasis jaringan. Hal ini menunjukkan komitmen tinggi sekolah untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap kerja.
“Sebagai sekolah swasta berbasis IT, kami dituntut untuk selalu relevan. Maka dari itu, kolaborasi dengan Telkom sangat penting. Internet cepat, laboratorium yang terus diperbarui, serta pelatihan digital dari Telkom adalah fondasi untuk mendidik siswa kami agar siap bersaing,” ujar Nurman, M.Pd, Kepala SMK Bakti Idhata, Rabu (25/6/2025).
Nurman yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari 23 tahun menjelaskan bahwa SMK Bakti Idhata memiliki tiga jurusan unggulan yang menjadikan sekolah ini sebagai pelopor IT di wilayahnya, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV),.Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Berbagai prestasi telah diraih, termasuk juara 2 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Jakarta Selatan, serta sederet penghargaan di bidang olahraga dan desain grafis.
Bagi Nurman, kemitraan antara SMK Bakti Idhata dan Indibiz adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia pendidikan dan industri dapat mempercepat lahirnya generasi digital yang siap kerja dan siap berkarya. Ia juga menekankan pentingnya peran guru dalam mengimbangi kurikulum yang dinamis dan teknologi yang cepat berubah.
Baca juga : UKM Terdigital Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia
“Di bawah Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk terus belajar. Maka pelatihan dan pendampingan seperti yang Telkom lakukan di program IoT dan platform Pijar sangat kami butuhkan,” tambah Nurman.
Di SMK Bakti Idhata, transformasi digital bukan sekadar jargon. Absensi sudah dilakukan secara digital, guru dibekali laptop, dan seluruh ruang kelas serta lorong memiliki akses WiFi. Sekolah bahkan pernah menyelenggarakan kompetisi Mobile Legends, menunjukkan adaptasi terhadap tren digital di kalangan siswa.
Lebih dari sekadar penyedia layanan, Indibiz, sebagai bagian dari Telkom Indonesia, dianggap sebagai mitra strategis dalam membentuk kultur pembelajaran digital yang adaptif. Nurman berharap kerjasama ini berlanjut dalam bentuk mentoring berkelanjutan, termasuk pelatihan lanjutan bagi guru dan siswa dalam bidang IoT, cloud, maupun pengembangan portofolio digital.
“SMK memang sering dianggap kelas dua dibanding SMA, tapi kami melihatnya berbeda. Justru banyak dari siswa kami yang punya semangat besar, dan mampu kuliah sambil kerja. Sekitar 60% lebih lulusan kami melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi sambil tetap bekerja. Artinya, mereka mampu mandiri sejak dini. Dan semua itu semakin terakselerasi atas dukungan dari Industri, termasuk dari Indibiz,” pungkas Nurman. (Herman Effendi)