Beritakota.id, Jakarta – Siapa sangka, di balik kesibukan kuliah sambil kerja, seorang pemuda bernama Imam Pesuwaryantoro justru jadi sorotan berbagai kampus sebagai dosen tamu! Bukan tanpa alasan, Imam sukses menjalankan riset dan praktik keberlanjutan yang bikin banyak orang tercengang.
Salah satu inovasinya yang paling mencuri perhatian adalah batako puzzle multifungsi yang dikerjakan pada tahun 2012 yang lalu saat berkuliah di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan dilanjutkan kembali di Universitas Terbuka (UT) pada Tahun 2025. Bukan batako biasa, Batako Puzzle Multifungsi ini memiliki berbagai macam keunggulan seperti tahan gempa, meredam suara dan terbuat dari limbah jerami serta lumpur Lapindo.
Baca juga : Imam Terpilih Menjadi Delegasi Kehormatan Di KTT Mahasiswa
Tak berhenti di situ, Imam juga menggagas program Eco-Urban Farming di komunitas RT/RW Jatiasih, Kota Bekasi. Program ini mengubah cara warga melihat sampah dan pangan. Lewat sistem reward dan insentif, warga diajak memilah sampah dari sumber, lalu mengelolanya menjadi pupuk kompos, berkebun cabai dan melon dengan cara hidroponik serta melakukan budidaya lele untuk memenuhi kebutuhan gizi rumahan. Keberhasilan program ini membantu warga dalam mengurangi biaya hidup. Bonusnya adalah lingkungan jadi lebih bersih, dan komunitas makin mandiri.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya jadi penonton, tapi pelaku perubahan,” ujar Imam Pesuwaryantoro dalam salah satu sesi kuliah tamu. Kisahnya adalah bukti bahwa anak muda bisa jadi agen perubahan. Dari limbah jadi solusi, dari komunitas jadi inspirasi nasional. (Herman Effendi)
