Beritakota.id, Jakarta –Kini ada masjid ikonik dengan wajah estetis dan mempunyai kubah putih peci haji di Rest Area KM 164 B Tol Cipali, yakni Masjid Raya Bang Haji di Rest Area Kilometer 164 B Tol Cipali, arah ke Jakarta dan berada di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Menurut Ghassan Amanullah Wijaya, Ketua Yayasan Khasanah Masjid Madani selaku Pemilik dan Penanggungjawab Pembangunan Masjid Raya Bang Haji, Rest Area Km 164 Tol Cipali, Majalengka, Jawa Barat, menyatakan bahwa proses pembangunan ini belum selesai sepenuhnya.
“Prosesnya baru 95% belum total di buka untuk umum, namun sudah nyaman digunakan sholat bagi para musafir yang lewat dan istirahat di Rest Area KM 164 B ini,” katanya kepada media pada 20 Desember 2024.
Ghassan Amanullah Wijaya menjelaskan bahwa sisi estetis dan ikonik dari Masjid Raya Bang Haji ini adalah kubahnya peci haji warna putih, ikonik, cukup mewah dan megah, karena luasnya cukup seluas 750 meter persegi, 2 lantai, mezzanine, kapasitas masjid Raya Bang Haji mampu menampung jamaah sebanyak 1.500 jamaah.
“Esensi kubah Putih yang ada di Masjid Raya Bang Haji ini adalah memberikan makna bagi kita, bahwa bagi kita yang sudah pergi berhaji, dan saat pulang dikatakan haji yang mabrur salah satu indikasinya adalah meningkatnya tensi ibadahnya kepada Allah SWT, ibadah untuk diri kita sendiri, diampuni dosa-dosanya, diganti hartanya dengan yang lebih baik dan lebih banyak lagi, itu dari sisi pribadinya. Sedangkan dari aspek sosialnya adalah seberapa besar kebermanfaatannya yang bisa dirasakan untuk masyarakat luas, salah satunya adalah membangun masjid dan pesantren.” katanya.
Nah, Masjid Raya Bang Haji ini terletak Rest Area bukan lokasi pemukiman. Tempat singgah atau sarana istirahat bagi kaum Safar atau yang sedang berpergian.
“Kita muliakan orang Safar, karena Rest Area 164 B itu adalah titik lelah, selepas mudik dan kembali ke Jakarta, pasti istirahatnya di sana. Masjid Raya Bang Haji ini kita siapkan untuk tempat istirahatnya orang safar, maka masjidnya juga kita siapkan yang bagus, nyaman, ada area bermain untuk anak-anak, kami sediakan pula tempat atau fasilitas untuk saudara kita, kaum difabel untuk istirahat,” katanya.
Masjid Tanpa Kotak Infaq
Ghassan Amanullah Wijaya menegaskan bahwa memakmurkan masjid adalah hal utama yang jarang digaungkan dan dilakukan dengan serius dan dengan konsep yang benar-benar mengutamakan kebutuhan para kaum safar yang sedang butuh istirahat melepas penat setelah safar.
“Dan masjid ini kelak tidak menyediakan kontak infaq. Sebuah masjid yang didesain dengan tanpa kotak amal. Silahkan para kaum safar berbelanja di kios-kios sekitar masjid,” katanya.
Sebab itu, para kaum safar dipersilahkan berbelanja di semua kios di lingkungan Rest Area Km 164B. “Dengan berbelanja di kios-kios tersebut, maka kaum safar sudah berkontribusi untuk operasional Masjid sekaligus mendukung secara penuh keberdayaan ekonomi umat,” katanya.

Para pengunjung rest Area KM 164 B atau kaum safar diharapkan berbelanja dengan niat ganda. Beramal juga memberdayakan ekonomi ummat di sekitar Masjid Raya Bang Haji KM 164 B Cipali, Majalengka, Jawa Barat.
Setiap kali berbelanja di kios manapun di lingkungan Rest Area Km 164 B, kaum safar telah ikut memakmurkan keberdayaan ekonomi para pengusaha dan secara langsung turut berinfak bagi operasional Masjid Raya Bang Haji.
“Dengan begitu, kita bisa menghidupkan ekosistem ekonomi sosial dan spiritual sekaligus, uang yang kita belanjakan bisa digunakan untuk menghidupi para pedagang yang ada disana, bisa untuk menghidupi keluarga pedagang, tetap bisa dirasakan oleh UKM yang ada disana, sehingga mereka bisa menafkahi keluarganya, mengggaji karyawannya, dan beramal untuk majid nantinya, sehingga ekosistem ekonomi di sekitar masjid bisa hidup, “ ujarnya dengan panjang lebar.
Sebagai informasi, Masjid Raya Bang Haji Rest Area Km 164B Tol Cipali dibangun oleh Yayasan Khasanah Masjid Madani dan dikelola oleh Manajemen Masjid Madani. Yayasan tersebut merupakan bagian kontribusi dari Global Insight Group sebagai induk usaha dari Green Nitrogen dan Kedai Kopi Bang Haji.
Selaku Pengelola Masjid Raya Bang Haji KM 164 B juga menfasilitasi bagi mereka yang ingin berinfaq secara langsung ke Masjid, dengan cara membeli merchandise yang ada di Masjid tersebut, cara ini juga bertujuan untuk menghidupi UKM yang memproduksi merchandise seperti sarung, Peci, Sajadah, Kaos dan sebagainya.
“Kalau uang tunai masuk ke Masjid tidak, tetapi kita buat alur proses yang lebih bisa menghidupkan UKM di sekitar Masjid untuk lebih berdaya, maju dan mandiri dengan tujuan akhir bisa memakmurkan masjid untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan, bahwa tujuan dari didirikannya Masjid Raya Bang Haji ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah sepulang para jamaah Haji, setelah mereka mendapatkan maslahat dari hajinya secara pribadi, juga bisa menebarkan mashlahat dari ibadah hajinya untuk masyarakat luas dengan beribadah sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan hidup UMKM yang ada di sekitar masjid Raya Bang Haji.
Saat ini, Masjid Raya Bang Haji KM 164 B sudah dibuka untuk umum. “Namun untuk grand opening akan dilakukan menjelang Ramadhan tiba. Insya Allah pada 2025 kita bisa beribadah Ramadhan di masjid Raya Bang Haji ini,” katanya penuh harap.
Sebagai informasi, Masjid Raya Bang Haji KM 164 B Tol Cipali ini dibangun oleh kontraktor PT Cipta Graha Pratama Sampoerna yang didedikasikan pula sebagai amal jariyah mereka.
Demikian pula kontribusi dari PT Wirani Sons selaku pengelola lahan Rest Area Km 164 dan 166 Tol Cipali. “Semoga amal jariyah mereka dapat membuat bisnisnya menjadi lebih berkah, berkembang, dan terus menuai maslahat dunia dan akherat,”tutupnya.