Beritakota.id, Jakarta – Kaloran, Grebeg maulid masjid gede Kaloran 1445 / 2023 adalah sebuah tradisi masyarakat islam Kaloran yang di adakan setiap bulan maulid Menurut kalender Hijriyah.
Menurut Ahmad Syarif Yahya acara grebeg maulid ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali tradisi Jawa dalam menyambut Maulid, yang selama ini semakin meredup bahkan hampir hilang, Kamis (5/10/2023).
Masyarakat Jawa memiliki cara tersendiri dalam merayakan kelahiran Nabi. Yaitu berbagi kebahagiaan dengan sedekahan dalam bentuk kenduri dan tumpengan yang akhir-akhir ini sudah mulai ditinggalkan, terutama generasi muda, imbuh Gus Yahya.
Gus Yahya juga menambahkan Grebeg ini juga untuk mempererat ukhuwah watoniyah atau toleransi dan ukhuwah islamiyah, mengingat masyarakat kecamatan Kaloran plural dengan berbagai agama (Islam, Buddha, Kristen, Katolik, Sapto Darmo). Kita membuat dua acara: satu khusus umat Islam yg acaranya diadakan di masjid nanti malam, yang kedua acara umum untuk semua masyarakat termasuk non muslim dengan acara Grebeg dan Kirab Tumpeng.
Panitia acara yang juga salah satu pengasuh pesantren Ridho Allah ini menegaskan kembali bahwa dusun Kauman dengan Masjid Gede-nya dan Ponpes Ridho Allah yang didirikan KH. Muhammad Wasil sejak tahun 60 an, sebagai pusat dakwah islam di kecamatan Kaloran. Dan Islam sebagai mayoritas harus bisa mengayomi dan menjaga toleransi.
Sementara menurut Camat Kaloran ibu Juli Ristiana acara grebeg maulid kali ini merupakan acara yang terbesar setelah kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Antusiasme masyarakat mengikuti acara ini sangat luar biasa, sebagai bukti antusias acara kali ini hampir seluruh desa di kecamatan Kaloran ikut menjadi peserta kirab tumpeng grebeg maulid masjid Gede Kaloran.
‘’Kami masyarakat dan pemerintah kecamatan Kaloran sangat menyambut baik acara tradisi ini dan tentunya ikut merawat, supaya tradisi ini akan terus berjalan setiap tahun,’’ tutup Juli Ristiana Camat Kaloran.